Mataram (NTB Satu) – Pemahaman penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik memang masih kurang. Meskipun telah ada regulasi yang mengaturnya, tetapi yang jadi masalah secara umum ialah pemahaman terhadap kebahasaannya kurang.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas membenarkan hal tersebut. Ia menyampaikan, informasi penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik ini sangat jarang sampai di masyarakat.
“Maka, jadi tantangan tersendiri bagi kami yang harus memberikan informasi akurat dari produk Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sehingga ke depannya, produk ini dapat menjadi pegangan untuk digunakan,” ungkap Retno, Kamis, 13 April 2023.
Agar pemahaman menggunakan bahasa Indonesia meningkat, lanjut Retno, pihaknya melakukan sosialisasi, koordinasi, dan pendampingan ke 45 lembaga di NTB.
“Salah satunya di Lombok Barat dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Pada tempat umum dan tata naskah dinas,” jelas Retno
Retno menambahkan, sasaran dari pendampingan ini kepada pegawai yang mengurus tata naskah dinas dan mengelola laman dinas. “Hal ini agar penggunaan bahasa Indonesianya sesuai kaidah. Kami buat patokannya, ada materi tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) edisi V. Kemudian, penggunaan bahasa Indonesia pada tata naskah dinas. Terakhir, penggunaan bahasa Indonesia pada media cetak dan elektronik,” tambahnya.
Pendampingan kepada pegawai dilakukan, kata Retno, karena seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) wajib mengetahui hal ini. “Regulasinya sudah ada, tetapi kurang sampai ke masyarakat. Padahal, semua OPD itu wajib mengetahuinya. Harapannya, melalui kegiatan ini dengan tujuan memberikan pemahaman bagaimana menggunakan bahasa Indonesia bisa tercapai,” tutupnya.
Kegiatan yang diadakan Kantor Bahasa Provinsi NTB ini disambut baik Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham. Ia menyampaikan, bahwa kegiatan ini dapat menjadi bekal tambahan bagi seorang aparatur sipil negara (ASN).
“Anggap ini sebagai pengayaan bagi kita semua. Maka, ke depan sebagai seorang ASN dapat berbahasa yang baik dan benar di ruang publik,” ujar Ilham.
Dengan mengikuti kegiatan ini, kata Ilham, harapannya dapat diimplementasikan saat menjalankan tugas. “Saya berharap, sebagai peserta tidak hanya mengikuti kegiatan dan mendapat materi. Namun, juga selanjutnya diimplementasikan dalam tugas pokok dan fungsi masing-masing,” jelasnya.
Adanya kegiatan ini pun, membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat juga berharap pendampingan diadakan kepada para pejabat. Pejabat eselon I, II, dan III yang ada di Kabupaten Lombok Barat.
“Kami setiap bulan ada rapat pimpinan II yang diikuti seluruh kepala, sekretaris, dan kepala bidang dan bagian OPD. Pada saatnya nanti, kami akan mengundang untuk memberikan pengayaan kembali kepada kami di daerah Lombok Barat. Sehingga, kami selaku panutan masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di setiap momen kelembagaan,” tutup Ilham. (JEF)