Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB resmi meneken kerja sama dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim). Oleh karena itu, masing-masing Organisasi Perangkat Daerah dari kedua belah pihak juga akan bekerjasama. Salah satunya adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB dengan Dinas Kehutanan (Dishut) Jatim.
Kepala Dinas LHK NTB, Julmansyah S.Hut., M.Ap., mengatakan, Jatim memiliki populasi penduduk kurang lebih sekitar 40 juta. Maka dari itu, daerah yang penduduknya besar mempunyai potensi pasar yang lebih besar dibandingkan dengan NTB yang berjumlah hanya sekitar lima juta orang.
Terlebih, Jatim memiliki Balai Peredaran Hasil Hutan (BPHH). Menurut Julmansyah, NTB dan Jatim dapat bertukar informasi mengenai dunia perhutanan dengan mengambil materi-materi yang ada di BPHH tersebut.
“Oleh karena itu, berkolaborasi dengan Pemprov Jatim sangat perlu untuk didorong,” ujar Julmansyah, Senin, 27 Februari 2023.
Bagi Julmansyah, Jatim adalah pasar yang memiliki pintu gerbang sangat besar. Selain itu, Jatim adalah penghubung dari seluruh transportasi yang ada, baik udara, laut, dan darat. Banyak penerbangan menuju Bandara Internasional Juanda serta kapal laut yang menuju Tanjung Perak.
“Jatim sebagai daerah dengan jumlah penduduk yang banyak dan daerah penghubung transportasi, harus dimanfaatkan oleh Pemprov NTB untuk menyebarluaskan komoditasnya,” terang Julmansyah.
Julmansyah menjelaskan, Jatim memiliki lahan potensi distribusi kopi yang besar. Pemprov NTB dapat bekerja sama untuk memanfaatkan hal tersebut guna makin menunjang potensi perhutanan sosial. Rotan dan kayu sonokeling juga adalah komoditas yang dapat dimanfaatkan oleh Pemprov NTB untuk didistribusikan menuju Jatim.
Selanjutnya, Julmansyah menyatakan bahwa NTB adalah pusat dari sport tourism. Sedangkan, Jatim memiliki populasi penduduk yang besar. Maka dari itu, NTB dan Jatim sebenarnya sama-sama saling membutuhkan demi menguatkan potensi yang masing-masing dimiliki kedua belah pihak.
Dengan strategi promosi dan pemasaran yang baik, NTB seharusnya dapat mendatangkan penonton dalam jumlah besar dari Jatim untuk menyaksikan aneka gelaran internasional di NTB, mulai dari WSBK, MXGP, bahkan MotoGP.
“Oleh karena itu, kami mengharapkan kerja sama yang melibatkan NTB dan Jatim dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Karena, NTB memang tidak bisa bekerja sendiri. Terlebih, hasil hutan dari NTB banyak masuk ke daerah Jatim,” tandas Julmansyah.
Sementara itu, Kepala Dishut Jatim, Dr. Ir. Jumadi M.Mt., mengatakan, pihaknya akan segera mendetailkan soal apa saja yang akan menjadi materi kerja sama antara Pemprov NTB dengan Pemprov Jatim. Untuk aspek hutan, akan terdapat beberapa hal yang bisa dikerjasamakan, misalnya membentuk Taman Hutan Raya di NTB seperti yang terdapat di Jatim. Taman Hutan Raya adalah kawasan yang dapat dikelola Pemprov dengan melibatkan lebih dari satu Pemerintah Kabupaten atau Kota.
“Kami akan bawa pengusaha atau investor yang ada di Jatim menuju NTB untuk mengolah bahan baku. Kami telah memiliki roadmap yang akan menjadi acuan kerja sama anatara Pemprov NTB dengan Pemprov Jatim,” pungkas Jumadi. (GSR)