Ketua DPW Perindo NTB ke Lalu Athar : Kami Sudah Ngopi Bareng

Mataram (NTB Satu) – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo NTB, H. Khairul Rizal menghormati keputusan sejumlah pengurus yang menyatakan mengundurkan diri.

Bagi dia, pengunduran diri Lalu Athar dari pengurus dan kader, merupakan pilihan politik masing-masing yang tidak boleh di batasi, termasuk jika ada anggota yang ingin menyatakan keluar dari keanggotaan.

“Tentu ini pilihan politik masing-masing, ” ujar Khairul Rizal yang di konfirmasi NTB Satu Sabtu 11 Februari 2023, merespons jumpa pers Lalu Athar dan beberapa pengurus sebelumnya.

Suami Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah itu mengaku sudah akomodatif. Karena semua pengurus lama masuk dalam struktur baru, termasuk yang menyatakan mengundurkan diri.

“Selaku ketua yang ditunjuk DPP, draf pengurus DPW yang baru mengakomodir semua pihak dalam kepengurusan,” ucap Khairul Rizal.

Selanjutnya draft kepengurusan Partai Perindo yang baru sudah di tangan DPP. Namun situasi berubah setelah Athar menyatakan keluar, sehingga dia bersama DPP akan merivisi kembali draft nama-nama kepengurusan tersebut.

“Jika mengundurkan diri, tentu DPP akan merevisi draft yang sudah kami kirim,” ujar mantan anggota DPRD NTB dari Nasdem ini.

Rincian dari draft yang telah di kirim ke DPP yaitu ada sebanyak 46 orang pengurus DPW, 11 orang Dewan Pertimbangan Wilayah dan 11 orang Dewan Pakar wilayah.

Ditanya mengenai hubungannya dengan Lalu Athari Fathullah dia mengaku tidak ada masalah, meski ada insiden pembakaran atribut partai. Ia dan Athar bersahabat lama.

“Tadi malam hingga jam 10 malam sama Miq Lalu Athar ngopi bareng sambil bercandq,” kelakarnya.

Terlepas dari polemik, dia mengucapkan terima kasih kepada pengurus sebelumnya yang telah melakukan kerja-kerja politik. Kerja-kerja pengurus lama telah memberikan semangat bagi kepengurusan selanjutnya.

“DPP dan tiang selaku Ketua DPW yang ditunjuk mengucapkan terima kasih atas kerja-kerja pengurus sebelumnya,” tutur Khairul Rizal.

Ke depan ia berharap agar semangat membangun Partai dapat menjadi prioritas utama.

Segala konflik internal itu merupakan hal yang lumrah terjadi dalam sebuah organisasi. Tapi ada fokus dan target yang harus dicapai di pemilihan legislatif, tanpa harus menghabiskan energi pada polemik.

“Semangat yang harus dibangun dalam partai adalah bagaimana membesarkan partai, dalam semua posisi dan jenjang,” tutup tokoh NWDI ini. (ADH)

Exit mobile version