Selong (NTBSatu) – Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara kini tak bisa lagi beroperasi akibat kekurangan pasokan peralatan medis di tengah serangan Israel di wilayah tersebut.
Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, mengatakan RS telah ditutup dan sekitar 45 pasien yang sangat membutuhkan operasi telah ditinggalkan di ruang tunggu.
Rekaman dari rumah sakit di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara menunjukkan, warga Palestina yang terluka berbaris di lorong-lorong fasilitas tersebut dan berbaring di tengah genangan darah.
Berita Terkini:
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
“Rumah sakit Indonesia telah sepenuhnya berhenti melayani dan beroperasi. Kami tidak dapat menawarkan layanan lebih lanjut … kami tidak dapat menyediakan tempat tidur kepada pasien,” kata Kahlout, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 17 November 2023.
Meskipun rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 140 pasien, al-Kahlout mengatakan sekitar 500 pasien saat ini berada di dalam rumah sakit.
Dia mengatakan, 45 pasien memerlukan penanganan bedah darurat dan meminta ambulans untuk tidak membawa lebih banyak orang yang terluka ke fasilitas tersebut karena kurangnya kapasitas.
Selain itu, departemen rumah sakit tidak lagi dapat melaksanakan pekerjaan karena kekurangan pasokan yang parah.