INTERNASIONAL

Potensi Perang Nuklir India Vs Pakistan, Ini Perbandingan Kekuatan Kedua Negara

Jakarta (NTBSatu) – India meluncurkan rudal ke Pakistan pada Rabu, 7 Mei 2025 dini hari waktu setempat. Hal ini membuat Islamabad atau Pakistan tak tinggal diam. Mereka membalas dengan menembak jatuh lima jet tempur New Delhi.

Angkatan Bersenjata Pakistan menyatakan terdapat enam titik yang menjadi target India. Namun, sejumlah sumber menyebut ada sembilan titik.

Pakistan berulang kali mengutuk India dan menyatakan akan mengambil tindakan yang sepadan di waktu dan tempat yang ditentukan. Komunitas internasional memantau ketat situasi tersebut.

Jika situasi tak kunjung reda, konflik ini menambah kekacauan di tengah perang Rusia-Ukraina dan agresi Israel di Palestina.

Berdasarkan hal tersebut, para pakar memperingatkan potensi perang nuklir antara India dan Pakistan.

IKLAN

Jika benar-benar terjadi, dapat membinasakan sekitar 125 juta orang. Risiko lainnya adalah memicu kelaparan global.

Para pakar dalam jurnal akademis di Bulletin of the Atomic Scientists mengatakan, ratusan juta orang akan binasa segera jika perseteruan kedua negara mengakibatkan penggunaan senjata nuklir.

Menurut mereka, penggunaan senjata nuklir berarti gumpalan besar debu akan dilepaskan ke atmosfer Bumi. Sehingga, dapat memicu kelaparan yang akan memengaruhi miliaran orang di seluruh dunia.

IKLAN

Kekuatan Nuklir India dan Pakistan

Hingga saat ini, Pakistan dan India memiliki hulu ledak nuklir. Menurut Arms Control Center, India menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1974. Sementara, Pakistan menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1998.

Tidak ada satu pun negara yang menggunakan senjata nuklir dalam konflik. Tetapi banyak ahli khawatir, krisis yang sedang berlangsung dapat meningkat melampaui penggunaan senjata konvensional.

India memiliki sekitar 164 hulu ledak nuklir dan memiliki kemampuan nuklir berbasis darat, laut, dan udara.

Negara tersebut telah mendeklarasikan kebijakan “No First Use“, yang berarti telah bersumpah untuk tidak pernah menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam suatu konflik. Namun, pada Agustus 2019, India mengatakan sedang mempertimbangkan kembali kebijakan ini.

Sementara itu, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak. Jumlah ini melebihi proyeksi Badan Intelijen Pertahanan AS pada tahun 1999. Yakni Pakistan akan memiliki 60-80 hulu ledak pada tahun 2020.

Jika tren pertumbuhan saat ini berlanjut, persenjataan Pakistan dapat tumbuh menjadi 220 hingga 250 hulu ledak pada tahun 2025.

Pakistan menyimpan hulu ledak nuklirnya secara terpisah dari rudalnya dan hanya akan merakit satu jika akan digunakan.

Tidak seperti India, Pakistan belum mendeklarasikan kebijakan “No First Use“. Sebaliknya, telah memilih untuk menekankan medan perang yang lebih kecil atau senjata nuklir “taktis” sebagai lawan dari pasukan konvensional India yang lebih besar dan lebih unggul.

“Bahkan pertukaran nuklir kecil antara India dan Pakistan dapat membunuh 20 juta orang dalam seminggu. Jika musim dingin nuklir dipicu, hampir 2 miliar orang di negara berkembang akan berisiko mati karena kelaparan,” kata Arms Control Center. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Back to top button