Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi Setelah Dibom Israel

Selong (NTBSatu) – Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara kini tak bisa lagi beroperasi akibat kekurangan pasokan peralatan medis di tengah serangan Israel di wilayah tersebut.
Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, mengatakan RS telah ditutup dan sekitar 45 pasien yang sangat membutuhkan operasi telah ditinggalkan di ruang tunggu.
Rekaman dari rumah sakit di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara menunjukkan, warga Palestina yang terluka berbaris di lorong-lorong fasilitas tersebut dan berbaring di tengah genangan darah.
Berita Terkini:
- Gas LPG 3 Kilogram Langka, Gubernur NTB Minta Warga Tidak Panik
- Batik Menkeu Purbaya Jadi Sorotan Warganet: Normalisasi 1 Baju 5 Tahun
- Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Masih Rendah, Pemprov NTB Dorong Partisipasi ASN
- Angga Raka Prabowo Rangkap Tiga Jabatan Sekaligus, Harta Kekayaannya Tembus Puluhan Miliar
“Rumah sakit Indonesia telah sepenuhnya berhenti melayani dan beroperasi. Kami tidak dapat menawarkan layanan lebih lanjut … kami tidak dapat menyediakan tempat tidur kepada pasien,” kata Kahlout, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 17 November 2023.
Meskipun rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 140 pasien, al-Kahlout mengatakan sekitar 500 pasien saat ini berada di dalam rumah sakit.
Dia mengatakan, 45 pasien memerlukan penanganan bedah darurat dan meminta ambulans untuk tidak membawa lebih banyak orang yang terluka ke fasilitas tersebut karena kurangnya kapasitas.
Selain itu, departemen rumah sakit tidak lagi dapat melaksanakan pekerjaan karena kekurangan pasokan yang parah.