Mataram (NTB Satu) – Dengan membeli bibit kopi dari balai pertanian yang telah melalui proses seleksi, itu tidak dapat menjadi jaminan. Penanam kopi harus melakukan penyortiran ulang di rumah untuk memilah biji yang benar-benar baik dan tidak.
Dilansir dari laman Gramedia, biji calon benih kopi yang baik harus berasal dari tanaman induk yang telah terbukti menghasilkan buah yang berkualitas. Pastikan tanaman induk kopi sehat dan tahan pada serangan hama juga penyakit.
Usahankanlah tanaman induk berasal dari hasil persilangan pertama alias F1. Pastikan calon benih merupakan buah yang telah masak supaya cadangan nutrisi yang dimiliki kopi berjumlah cukup banyak, serta pilihlah biji kopi yang mulus, tidak cacat, dan berukuran normal.
Setelah menyeleksi buah kopi yang berkualitas, maka dapat dilanjutkan menuju tahap pembenihan yang mencakup memasukkan buah kopi yang telah diseleksi ke dalam karung goni. Kemudian, rendang karung goni ke dalam air sampai basah seluruhnya.
Setelah itu, angkat karung dan injak-injak. Proses tersebut akan membuat kulit buah terkelupas secara mudah, dan cuci biji kopi sambil digosok dengan abu supaya lendir pada buah kopi hilang seutuhnya.
Selanjutnya, rendam biji kopi di dalam air sekali lagi. Apabila terdapat biji kopi yang mengapung, sebaiknya dibuang lantaran di dalam biji tersebut tidak terdapat kandungan sel benih. Selain itu, pilahlah biji yang berukuran hampir seragam dan buang yang ukuranya terlalu besar maupun terlalu kecil. Pastikan biji kopi yang telah dipilah bentuknya cukup sempurna serta tidak memiliki cacat.
Anginkan biji selama satu hingga dua hari agar mengering. Hindari menjemur biji di bawah sinar matahari langsung. Apabila telah kering, rendam biji ke dalam larutan anti jamur selama lima menit, pastikan dosis dan aturan pakai telah sesuai dengan yang terdapat di dalam kemasan. Yang terakhir, simpan biji di tempat yang gelap, sejuk, dan kering jika tak ingin langsung digunakan. (GSR)
