Olahraga

Giliran Kontingen Kota Mataram Protes di Cabor “Drum Band”

Mataram (NTB Satu) – Setelah sebelumnya kontingen Kota Bima merasa dicurangi dalam Cabang Olahraga (Cabor) Wushu, kini giliran Kota Mataram yang ketiban imbas keputusan juri  yang dinilai tidak adil pada Cabor Drum Band.

Dugaan keberpihakan juri dan panitia itu, membuat Persatuan Drum Band Kota Mataram (PDBI) melayangkan protes dan keberatan. PDBI Kota Mataram beralasan, beberapa keputusan juri dinilai tidak sesuai dengan fakta.

IKLAN

Manajer atlet Drum Band Kota Mataram, Sri Murniati mengatakan, dari hasil pertandingan itu, pihaknya belum bisa menerima keputusan yang dibuat juri dan panitia.

Menurutnya, pada nomor LBPJ Putra 800 Meter, Kota Mataram harusnya meraih emas, akan tetapi harus puas dengan perak.

“Kami menduga ada keberpihakan panitia dan juri, karena dari panitia sendiri banyak teman-teman dari pelatih kontingen yang dinyatakan menang. Selain itu, dewan juri sangat dekat emosionalnya dengan panitia dan mereka berasal dari daerah yang meraih medali itu,” ungkapnya, Selasa 21 Februari 2023 malam.

Dijelaskan Sri, ada beberapa poin yang membuat pihaknya melayangkan protes. Salah satunya soal pinalti pada atletnya. Tidak ada kejelasan soal kesalahan yang membuat kontingen Mataram mendapat pinalti.

IKLAN

Padahal kata dia, dari sisi music, Kota Mataram paling bagus musiknya, sesuai dengan apa yang dikatakan juri saat itu.

“Dibanding daerah lain musiknya kacau, tetapi dari penilaian tidak sesuai dengan apa yang dikatakan juri,” tuturnya.

Untuk itu surat keberatan (protes) dilayangkan ke panitia sejak Senin 20 Februari 2023 malam. Isi protes tersebut dianataranya, meminta kejelasan soal penalti dari panitia.

Kemudian, medan lomba yang tidak penuhi syarat, meminta agar juri menonton video lomba yang hari itu berlangsung.

“Harus ada video pembanding dari kontingen lain, hasil sementara Kabupaten tersebut bersih dari penalti. Padahal di video kami, Kabupaten tersebut ada bukti penaltinya yang tidak di ekspose oleh juri,” pintanya.

Meski protes sudah dilayangkan sejak Senin 20 Februari 2023, pihaknya belum mendapat konfirmasi balik dari panitia.

“Alasannya pihak juri dan panitia belum berani memeberikan keputusan apapun,” tukasnya.

Sementara itu, pihak panitia Cabor Drum Band, Ishaq dikonfirmasi ntbsatu.com mengatakan, pihaknya sampai hari ini belum mengeluarkan tanggapan atas protes yang dilayangkan kota Mataram.

“Masih belum kelihatannya, karena kami masih menunggu koordinasi dengan tim terlebih dahulu,” terangnya.

Ditanya terkait kontingen yang menjadi pesaing Kota Mataram pada Cabor tersebut,  ia belum berani sampaikan. “Kalau yang itu belum berani kami sampaikan. Soalnya saya kirim ke KONI Provinsi NTB,” pungkasnya. (MIL)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button