Mataram (NTBSatu) – Dua atlet junior cabang olahraga senam lantai asal Synthia Gymnastic Club, Eipril Wintasia Doloksaribu dan Nazila Kurnia Putri berhasil meraih juara I dan II Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga senam lantai tingkat Provinsi NTB.
Pendiri Synthia Gymnastic Club, Synthia Ari Pratiwi alias Tiwi mengatakan, Eipril berhasil melaju ke tingkat nasional untuk mewakili NTB dalam pelaksanaan O2SN Tingkat Nasional pada 19-25 Agustus 2024 mendatang. Oleh karena itu, Synthia mengharapkan pemerintah bersedia untuk mendukung anak-anak NTB yang berprestasi dalam bidang mereka masing-masing.
“Kami sangat mengharapkan pemerintah memberikan pembinaan dan penyediaan fasilitas. Kami ingin pemerintah bersedia mendukung anak-anak yang berbakat itu meraih mimpi mereka sebagai seorang atlet,” ungkap Synthia, Senin, 15 Juli 2024.
Synthia Gymnastic Club adalah klub olahraga dalam bidang senam lantai. Klub ini berdiri sejak tahun 2018 dan berusaha untuk terus menghidupkan cabang olahraga senam lantai di NTB.
Mereka memiliki murid sekitar 60 orang lebih. Dalam setiap proses pendaftaran, Synthia Gymnastic Club merekomendasikan kepada orang-orang untuk mendaftarkan anaknya mengikuti senam lantai sejak usia dini.
Sebab, manusia akan cenderung lebih mudah dalam membentuk tubuhnya ketika berusia dini. Apabila telah menginjak usia dewasa, manusia akan kesulitan manakala ingin membentuk tubuhnya.
Synthia Gymnastic Club lebih banyak mengikuti kompetisi daripada pentas. Karena mengikuti kompetisi, mereka memiliki sejumlah target yang harus tercapai.
Lebih lanjut, Tiwi menjelaskan, kompetisi senam lantai memiliki jenjang yang dimulai dari cabang lokal, nasional, dan internasional. Senam lantai memiliki panduan tersendiri.
“Kami telah mengajarkan berbagai ketentuan panduan tersebut,” ungkap Tiwi.

Sejumlah atlet junior cabang olahraga senam lantai asal Synthia Gymanstic Club
Menurut Tiwi, peminat senam lantai di Lombok, NTB mulai meningkat pada tahun 2020. Penyebaran mengenai klub senam lantai di Lombok berlangsung dari mulut ke mulut.
Awalnya, Synthia Gymnastic Club hanya memakai sepuluh matras dengan berlapis terpal dan alat-alat sederhana. Seiring dengan berjalannya waktu, Synthia Gymnastic Club mulai memiliki banyak peminat.
“Bahkan, hingga kini, terdapat sekitar 60 orang yang mengikuti Synthia Gymanstic Club,” terang Tiwi.
Saat Covid-19 melanda, Synthia Gymnastic Club melangsungkan kelas secara online. Para peserta Synthia Gymnastic Club tetap antusias mengikuti. Sebab, olahraga senam lantai tidak boleh berhenti bila hendak menjaga kekuatan dan kelenturan tubuh.
Baca juga: NTB Sudah Loloskan 29 Cabor pada Ajang PON 2024
Harap Bantuan dari Pemerintah soal Pembinaan dan Penyediaan Fasilitas
Tiwi mengharapkan agar pemerintah lebih memperhatikan ekosistem pengembangan olahraga cabang senam lantai di NTB. Ia mengharapkan pemerintah tetap memantau perkembangan anak-anak yang berbakat dalam bidang senam lantai.
Setelah bertahun-tahun mengembangkan ekosistem senam lantai di NTB, Tiwi mengaku belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Terlebih, hingga saat ini, Synthia Gymnastic Club menyediakan kebutuhan mereka secara pribadi untuk persiapan mengikuti perlombaan.
“Bagi yang tertarik mengikuti kelas senam lantai, Synthia Gymnastic Club memilik media sosial yang dapat terakses oleh siapapun,” tandas Synthia.