Mataram (NTBSatu) – Lalu Muhamad Iqbal mengaku punya kelebihan di antara sejumlah nama Cagub Cawagub NTB lain.
Menurut dia, performanya lebih meyakinkan karena bukan dari kalangan politisi.
Ketika berkomunikasi dengan pihak mana pun, ia cenderung jadi eksekutor. Bukan seperti politisi yang cenderung melempar janji janji.
“Saya ini adalah seorang birokrat yang terpaksa masuk politik lantaran ingin mengambil kewenangan seorang Gubernur,” ungkap Lalu Iqbal, Sabtu, 6 April 2024.
Lebih lanjut, Iqbal mengakui bahwa masuknya ia ke jalur politik praktis hanyalah upaya untuk mendapatkan kewenangan yang lebih luas.
Berita Terkini:
- Indonesia dan Qatar Teken Kerja Sama Investasi 1 Juta Rumah, Fahri Hamzah: Diawali 100 Ribu Unit
- Klarifikasi Polisi Kasus Pelecehan Seksual Oknum Dosen di Mataram: Belum Ada Penetapan Tersangka
- Harga Cabai Rawit Meroket, Biang Utama Inflasi NTB Maret 2025
- NTB Berpotensi Batal Jadi Tuan Rumah Fornas 2025, Sespimda PKN: Lebih Baik Anggarannya untuk Kebutuhan Lain
Dengan mendapatkan itu, Lalu Iqbal merasa bisa mengupayakan perubahan yang lebih baik untuk NTB.
“Karena, dengan menjadi seorang gubernur, saya dan tim merasa dapat membawa NTB menuju perubahan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya,” jelas Lalu Iqbal.
Sebelumnya, Pengamat Politik UIN Mataram, Ihsan Hamid menilai bahwa mantan Wali Kota dan Bupati akan mendominasi Pilgub NTB 2024.
Dalam pandangan Ihsan, terlihat bahwa Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri; Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri; dan Bupati Lombok Tengah periode 2010-2020, Suhaili memiliki kelebihan. Karena, mereka tergabung dalam suatu partai, terlebih Pathul adalah Ketua DPD Partai Gerindra NTB.
“Kalau bicara soal Sukiman Azmy, tentu ia harus mencari parpol terlebih dahulu,” ungkap Ihsan.
Selain nama-nama di atas, muncul pula nama Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin dan Wali Kota Mataram sekaligus Ketua DPD Golkar NTB, H. Mohan Roliskana yang berpeluang mengikuti kontestasi Pilgub NTB 2024.
Ihsan menjelaskan bahwa peluang para alumnus dan calon alumnus Kepala Daerah Tingkat II untuk melaju ke Pilgub NTB 2024 akan lebih terbuka lebar jika calon itu tergabung dalam suatu parpol.
“Namun, bila ingin mengukur peluang, mesti tahu terlebih dahulu siapa berpasangan dengan siapa,” tandas Ihsan. (GSR)