HEADLINE NEWSKota Mataram

Orang Tua Arumi Korban Dugaan Malapraktik Tenaga Kesehatan di Bima Pilih Tempuh Jalur Hukum

Mataram (NTBSatu) – Pada Senin, 16 Juli 2025, Orang Tua Arumi, korban dugaan malapraktik tenaga kesehatan di Bima beberapa waktu lalu, mendatangi Kantor Dinas Kesehatan NTB.

Kedatangan orang tua Arumi, ingin meminta pertanggung jawaban atas insiden yang menimpa buah hatinya. Menyebabkan tangan anaknya sampai diamputasi.

Di Kantor Dinas Kesehatan, Orang Tua dan Kuasa Hukum Arumi, dipertemukan dengan pihak dari Puskesmas Bolo, Rumah Sakit Sondisia, Rumah Sakit Kabupaten Bima dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.

Pertemuan tersebut untuk mencari jalan tengah dari kasus tersebut. Namun jika tak kunjung mendapatkan keadilan, mereka akan menempuh jalur hukum.

IKLAN

“Kalau tidak ada respons dari pihak-pihak tertentu, kami dari orang tua Arumi akan meneruskan ke jalur hukum,” tegas Ayah Arumi, Andika di Kantor Dinas Kesehatan, Senin, 16 Juni 2025.

Andika mengaku, sampai detik ini masih tak menyangka jika anaknya yang baru berusia 16 bulan itu harus kehilangan pergelangan tangan. Hal ini akibat keterlambatan penanganan dari pihak rumah sakit.

Semua itu bermula ketika anaknya saat itu mengalami demam dan muntah. Kemudian dilarikan ke Puskesmas Bolo.

IKLAN

“Dari sanalah awal mula kisah memilukan ini dimulai,” kata Andika.

Ia mengaku, sebagai orang tua masih sangat sulit menerima keadaan ini. Karena itu, ia harus terus berjuang demi memperjuangkan hak anaknya.

“Mau tidak mau kami harus berjuang demi anak kami,” kata Andika.

IKLAN

Bahkan, Andika mengatakan setelah berbulan-bulan berjuang demi kesembuhan Arumi, ia harus kehilangan pekerjaannya, karena selama proses penyembuhan anaknya berada di Mataram.

“Yang namanya pekerjaan nanti kami cari, yang kami utamakan kesembuhan anak kami dulu,” tuturnya.

Namun ia berharap, di balik perjuangan dan pengorbanannya selama ini, pihak yang seharusnya bertanggung jawab mengakui kesalahan yang mereka lakukan. Tapi, kenyataannya tidak sesuai harapan.

Kronologi Kejadian

Sementara itu, Kuasa Hukum Keluarga, Dian Wahyuni menjelaskan kronologi kejadian ini. Sebelum peristiwa nahas tersebut, Arumi sempat di rawat di Puskesmas Bolo, namun karena kelalaian pihak puskemas tangan bocah itu membengkak.

“Mereka mengakui pemasangan infus oleh perawat tanpa didampingi dokter. Semua tindakan medis dilakukan oleh perawat tanpa didampingi dokter,” kata Dian di Mataram.

Setelah itu pihak keluarga meminta agar mendapat rujukan ke Rumah Sakit Sondisia, di sana Arumi baru ditangani setelah 48 jam berada di rumah sakit.

Oleh dokter spesialis anak, diminta agar tangan Arumi dikompres menggunakan air dingin, namun tidak disampaikan durasi waktu kompres tersebut.

“Dari sana tangan Arumi kaku dan menghitam,” kata Dian.

Dian mengungkapkan, saat dirujuk dari Puskemas Bolo yang disampaikan kepada Rumah Sakit Sondisia, hanya sakit demam dan muntah yang tak kunjung sembuh. Sementara terkait kondisi tangan tidak disampaikan kepada dokter di sana.

Setelah tangan Arumi semakin parah, dokter di Rumah Sakit Sondisia memerintahkan agar korban mendapat rujukan ke Rumah Sakit Bima. Lagi-lagi, di sana ia tidak langsung mendapatkan perawatan.

“Perawat di Rumah Sakit Kabupaten Bima mengatakan, dokter spesialis tidak menangani pasien kalau masih di IGD,” beber Dian.

Namun setelah orang tua Arumi menangis, barulah dokter spesialis menangani bayi malang itu dan langsung mengambil tindakan operasi.

Setelah operasi darurat, ternyata darah tidak mengalir ke pergelangan tangan Arumi. Kemudian, operasi lanjutan namun sempat kejang dan dibawa ke ICU.

“Tadi sudah diakui kenapa penanganan lama, karena keterbatasan dokter dan fasilitas kesehatan,” ucap Dian.

Lebih lanjut, Dian mengatakan, setelah operasi di Rumah Sakit Kabupaten Bima, tangan Arumi tidak kunjung sembuh hingga pada April di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.

Baru pada 12 Mei dokter spesialis di RSUD Provinsi NTB memutuskan untuk melakukan amputasi, demi menyelamatkan nyawa bocah perempuan itu. Dan pada Selasa, 17 Juni akan operasi plastik di tangan Arumi. (*)

Berita Terkait

Back to top button