Ekonomi Bisnis

Transformasi Dimulai, Ini Prospek Saham AMMN Usai Pergantian Direktur Utama

Mataram (NTBSatu) – Emiten tambang emas dan tembaga, PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX: AMMN) resmi memasuki fase baru, usai menunjuk Arief Widyawan Sidarto sebagai Direktur Utama.

Pergantian pucuk pimpinan ini dinilai menjadi momentum penting untuk memulai transformasi menyeluruh, di tengah tekanan kinerja yang menghantam sepanjang kuartal pertama 2025.

Arief bukan orang baru di AMMN. Selama delapan tahun terakhir, ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan berperan dalam manajemen strategis perusahaan.

Kini, sebagai Direktur Utama, ia membawa kombinasi pengalaman internal dan jejaring global. Termasuk, latar belakangnya di Rajawali Corpora dan Goldman Sachs Asia Tenggara.

IKLAN

“Merupakan kehormatan bagi saya memimpin AMMAN di fase transformasi ini. Dengan tim yang solid dan semangat kolaboratif, saya yakin kami akan terus tumbuh,” ujar Arief dalam pernyataan resminya, Senin, 16 Juni 2025.

Pergantian Direktur Utama tak otomatis mengangkat kinerja saham dalam jangka pendek. Namun, rekam jejak Arief dalam mengelola keuangan serta pengalaman investasi skala besar menjadi bekal penting dalam mengarahkan AMMN menuju efisiensi, diversifikasi, dan pertumbuhan berkelanjutan.

Kinerja Terkoreksi, Pasar Menanti Gebrakan

Laporan keuangan kuartal I 2025, menunjukkan rugi bersih 138,76 juta dolar AS setara Rp2,3 triliun. Hal tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih 129,06 juta dolar AS, pada periode yang sama tahun lalu.

IKLAN

Penurunan ini dampak anjloknya penjualan hingga 99,65 persen, terutama dari ekspor tembaga dan emas yang tertekan nyaris habis.

Dari sisi operasional, AMMN juga mencatatkan rugi operasional 102,74 juta AS dolar dengan kenaikan beban operasional dan beban lain-lain.

Saham Tertekan, Tapi Jadi Pusat Perhatian

Pada hari pengumuman pergantian Direktur Utama, saham AMMN ditutup melemah 7,62 persen ke level Rp7.575. Meski begitu, kapitalisasi pasar masih berada di kisaran Rp549,33 triliun, mencerminkan betapa besar ekspektasi terhadap perusahaan ini.

IKLAN

Rasio P/E (price-to-earnings) AMMN yang tinggi, yakni 91,70, mengindikasikan pasar masih melihat potensi pertumbuhan jangka panjang. Meski saat ini sedang dalam fase penyesuaian kinerja.

Di sisi neraca, total aset AMMN per Maret 2025 naik 6,01 persen menjadi 11,79 miliar dolar AS.

Meski ekuitas mengalami penurunan 3,49 persen, kenaikan aset menunjukkan AMMN masih memiliki kekuatan fundamental untuk mendorong ekspansi dan restrukturisasi ke depan. (*)

Berita Terkait

Back to top button