Mataram (NTB Satu) – Warga di berbagai daerah termasuk di NTB terus mengeluhkan harga beras yang masih juga tinggi. Selain harga melonjak, stok beras medium cenderung makin terbatas.
Asisten II Setda NTB, Fathul Gani mengatakan, jika mengacu pada program diversifikasi pangan yang sedang digencarkan oleh Kemendagri sekarang, kenyang itu tidak harus dengan nasi.
Jadi jangan selalu ketergantungan pada nasi atau beras, karena masih ada alternatif lain untuk itu.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Bila perlu digencarkan puasa Senin-Kamis,” kata Asisten II Setda NTB, Fathul Gani saat ditemui usai melakukan peninjauan harga beras di Pasar Pagesangan, Rabu, 4 Oktober 2023.
Fathul Gani mengakui, harga beras di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan yang cukup tinggi, baik beras medium dan premium.
Harga beras di pasar tradisional sudah tembus Rp15 ribu per kilogram untuk beras premium. Sementara harga beras yang medium dari Bulog harus sesuai HET yaitu Rp10.900.