Mataram (NTBSatu) – Dinas Perhubungan Kota Mataram melakukan inventarisasi terhadap 28 unit bemo kuning yang masih beroperasi.
Dari hasil inventarisasi, sebagian besar bemo tersebut dinyatakan tidak layak beroperasi karena kondisi fisik dan visual yang sudah tua. Rata-rata berusia di atas 25 tahun.
Banyak yang menyayangkan kondisi bemo kuning saat ini dan berharap agar segera dilakukan peremajaan.
“Sudah saatnya bemo kuning ini diremajakan. Kondisinya sudah tidak layak dan membahayakan penumpang,” ujar Azhar, salah satu juru parkir di sekitar pasar Kebon Roek.
“Saya dulu sering naik bemo kuning, tapi sekarang kondisinya sudah tidak nyaman dan bau, kasihan penumpangnya,” tambah Salah satu IRT, Fadila.
Selain itu, masyarakat juga menyoroti trayek bemo kuning yang tidak teratur dan tidak beroperasi di jam-jam tertentu.
“Bemo kuning sekarang tidak mengikuti trayeknya. Kadang susah ditemukan, dan kalaupun ada, jam operasionalnya belum jelas,” keluh Ari.
Berita Terkini:
- PKBI NTB: Bentuk Satgas PPKS, Batalkan Peleburan DP3AP2KB
- Terkendala Undangan, Mutasi Pejabat Pemprov NTB Sore ini Molor
- PKN Soroti Fraksi di DPRD NTB yang “Diamkan” Kisruh DAK
- Kasus Dosen di Mataram Diduga Cabuli Anak Kelas 5 SD Naik Penyidikan
- Gubernur NTB Meriahkan Hakabe FunRun BNPB Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Darat Dishub Kota Mataram, Agus Sunandar, mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki program untuk meremajakan bemo kuning.
Namun, program tersebut masih dalam tahap perencanaan dan belum dipublikasikan.
“Nanti ada kegiatan yang kita rencanakan. Tapi nanti setelah itu terlaksana uji cobanya baru kita publish,” terang Agus.
Agus berharap masyarakat bersabar dan menunggu program tersebut terealisasi. Ia juga mengimbau para pemilik bemo kuning untuk segera melakukan perawatan kendaraannya agar tetap layak beroperasi.
“Kami harap masyarakat bersabar dan menunggu program peremajaan bemo kuning, dan semoga para pemilik bemo kuning untuk segera melakukan perawatan kendaraannya,” pungkasnya. (WIL)