Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram meluncurkan lima program prioritas selama lima tahun mendatang 2025-2029, atau program Harum Jilid II.
Program ini merupakan hasil konkret dari visi besar pembangunan Kota Mataram lima tahun ke depan. Yakni terwujudnya Mataram yang Harum: Harmoni, Aman, Ramah, Unggul, dan Mandiri.
Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menegaskan, program Harum Jilid II bukan sekadar lanjutan periode sebelumnya. Tetapi akselerasi pembangunan yang menyasar langsung kebutuhan masyarakat.
“Program ini lahir dari evaluasi pembangunan sebelumnya dan aspirasi masyarakat. Inilah bentuk keberlanjutan dengan inovasi,” ujarnya saat Penandatanganan Nota Kesepahaman RPJMD 2025-2029, Senin, 14 April 2025.
Program Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata
Program pertama, yakni Pendidikan Unggul dan Merata. Adapun langkah konkret program ini meliputi peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan sertifikasi berkelanjutan, pemberian beasiswa Mataram Cerdas bagi pelajar berprestasi dan tidak mampu.
Kemudian, rehabilitasi sekolah-sekolah di kawasan padat dan pinggiran kota, serta digitalisasi pembelajaran dan akses internet gratis di sekolah.
“Kami menargetkan peningkatan kualitas pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA, dengan penekanan pada akses, mutu, dan pemerataan,” ujar Mohan.
Program kedua, Pelayanan Kesehatan Paripurna. Yang berfokus pada memperluas akses layanan kesehatan yang terjangkau, cepat, dan berkualitas.
Pemerintah akan mendorong transformasi layanan kesehatan dari kuratif menjadi preventif.
“Kami akan meningkatkan fasilitas dan peralatan Puskesmas di seluruh kecamatan, layanan ambulans gratis 24 jam berbasis call center kota. Program Dokter Keluarga dan Kader Sehat di tingkat kelurahan, serta pemeriksaan kesehatan gratis berkala di sekolah dan komunitas,” jelasnya.
Program ketiga ialah Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkualitas. Tujuannya mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama penggerak ekonomi masyarakat.
“Langkah nyata dari program ini mencakup pengembangan kawasan wisata kota seperti Ampenan Heritage, Taman Sangkareang, dan Loang Baloq. Penyelenggaraan event budaya dan festival rutin untuk menarik wisatawan, pelatihan dan inkubasi usaha ekonomi kreatif bagi generasi muda. Serta, revitalisasi pusat oleh-oleh dan sentra kuliner khas Mataram,” papar Mohan.
Program Kebencanaan dan Infrastruktur
Program keempat, Mataram Tangguh Bencana dan Kondusif. Ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kota dalam menghadapi bencana serta menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
Implementasinya mencakup pemasangan sistem peringatan dini (early warning system) di titik-titik rawan bencana.
“Selain itu penguatan tim relawan kebencanaan di tingkat kelurahan, program Kampung Siaga Bencana dan Sekolah Aman Bencana. Serta pemantauan wilayah berbasis CCTV dan kolaborasi dengan kepolisian untuk menjaga kondusifitas sosial, kami akan galakan,” imbuhnya.
Terakhir, Mohan memaparkan perihal program kelima, yaitu Infrastruktur Kota Layak Huni. Ia berharap dengan mempercepat pembangunan dan pemerataan infrastruktur kota, dapat lebih mendukung mobilitas, kenyamanan, dan keadilan antarwilayah.
“Program ini mencakup revitalisasi jalan lingkungan dan drainase untuk pencegahan banjir, perluasan ruang terbuka hijau dan taman kota ramah anak. Pembangunan fasilitas publik yang inklusif bagi penyandang disabilitas, serta pengembangan sistem transportasi umum berbasis lingkungan,” pungkasnya. (*)