Ayatollah Khamenei Ajak Umat Islam Bersatu, Kesampingkan Perbedaan Sunni-Syiah

Jakarta (NTBSatu) – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pernah mengajak umat Islam di dunia bersatu dan mengesampingkan segala pertentangan serta perbedaan.
Sebagaimana dikutip dari media milik Iran, Tehran Times, Kamis, 26 Juni 2025, ia ingin memperkuat persatuan Syiah dan Sunni. Fenomena ini terjadi di tengah upaya pihak-pihak musuh yang ia sebut mencoba memecah belah dunia Islam.
Pernyataan ini Khamenei sampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah ulama. Turut hadir para imam besar dan pimpinan sekolah aliran Sunni dari berbagai wilayah Iran.
Pertemuan tersebut dalam rangka Pekan Persatuan Islam, yang juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Identitas umat Islam adalah hal mendasar yang melampaui batas-batas negara,” kata Ayatollah Ali Khamenei dalam laporan Tehran Times.
“Perbatasan geografis tidak bisa mengubah realitas dan identitas umat Islam,” ucapnya menambahkan.
Kedepankan Persatuan Umat
Ali Khamenei memperingatkan bahwa ada upaya sistematis untuk menjauhkan umat Islam, yang menurutnya bertentangan dengan ajaran Islam.
Khamenei menegaskan, seorang muslim tidak boleh acuh terhadap penderitaan sesama muslim. Termasuk peristiwa di Gaza, Palestina dan wilayah lainnya.
Khamenei juga mengajak para ulama Sunni untuk bergantung pada identitas Islam dan persatuan umat. Ia menuduh, selama ini ada pihak-pihak yang dengan sengaja memprovokasi konflik antara Syiah dan Sunni di Iran melalui propaganda dan tekanan ekonomi.
“Mereka ingin menciptakan perpecahan melalui tekanan kepada individu-individu dari kedua belah pihak agar saling berbicara buruk satu sama lain,” tegasnya.
Menurut Khamenei, persatuan bukan sekadar taktik, melainkan prinsip yang tertulis dalam Al-Qur’an. Ia juga mengingatkan adanya tindakan, baik sengaja maupun tidak, yang justru merusak harmoni antara komunitas Syiah dan Sunni.
“Namun, meski menghadapi berbagai konspirasi, komunitas Sunni kita telah menunjukkan keteguhan dalam menjaga persatuan. Hal ini terlihat dari 15 ribu Sunni yang gugur selama perang pertahanan suci serta banyaknya ulama Sunni yang gugur di jalan kebenaran dan revolusi,” ujarnya.
Khamenei juga menegaskan, mendukung rakyat Gaza dan Palestina adalah kewajiban seluruh umat Islam. “Siapa pun yang mengabaikan kewajiban ini, akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, sejumlah ulama Sunni seperti Mawlavi Abdul-Rahman Chabahari dari Provinsi Sistan dan Baluchestan, Mawlavi Abdul-Rahim Khatibi dari Provinsi Hormozgan.
Kemudian, Mamosta Abdul-Salam Imami dari Provinsi Azerbaijan Barat turut menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah persatuan Republik Islam Iran ambil dan dukungan Khamenei terhadap komunitas Sunni.
Mereka juga menekankan pentingnya memperkuat fondasi persatuan serta memanfaatkan potensi lokal, khususnya di wilayah mayoritas Sunni, demi kemajuan nasional.
Para ulama tersebut sepakat, menghadapi gerakan ekstremis merupakan agenda bersama yang tak bisa diabaikan. (*)