Mataram (NTBSatu) – Angka kemiskinan ekstrem masih menjadi pekerjaan besar Pemerintah Kota Mataram. Pasalnya, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, angka kemiskinan ekstrem di Kota Mataram sebesar 1,48 persen.
Jika Pemkot Mataram ingin mencapai angka kemiskinan ekstrem dengan persentase nol persen pada tahun 2024, maka bisa mengoptimalkan untuk melakukan pemetaan.
Sekitar 20.000 Kepala Keluarga (KK) di Kota Mataram yang masuk kategori miskin ekstrem akan dilakukan pemetaan kelompok per sepuluhan sesuai dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Rama yoga menjelaskan pemetaan desil 1 masyarakat dengan kategori benar-benar miskin dan harus dilakukan intervensi secara maksimal yang memprioritaskan program keluarga harapan atau PKH.
“Untuk desil 2 dan desil 3, kategori sedang mereka bisa di intervensi melalui beberapa program seperti pelatihan kerja dan bantuan modal,” katanya, Rabu, 7 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Meskipun terlihat akan sangat berat untuk mencapai target, tetapi Rama mengatakan akan terus melakukan upaya maksimal.
Pemerintah Kota akan bekerjasama dengan OPD lainnya seperti Dinas Perdagangan dengan melaksanakan program bantuan modal usaha bagi PKL. Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial Kota Mataram juga akan melaksanakan program pelatihan kerja dan pemberian bantuan alat kerja.
“Kami upayakan 20.000 KK miskin ekstrem harus tepat sasaran penerima,” pungkas Rama. (WIL)