Kota Mataram

Daya Serap Kerja Minim, Pemkot Mataram Fokus Cetak Ribuan Wirausaha Baru

Mataram (NTBSatu) – Fenomena urbanisasi pasca lebaran menjadi tantangan tahunan yang tak terelakkan, termasuk bagi Kota Mataram yang kerap menjadi tujuan utama perantau dari pedesaan.

Guna mengantisipasi dampak negatif dari lonjakan penduduk ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memfokuskan langkah penguatan pelatihan keterampilan dan pengembangan UMKM.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan menegaskan, pentingnya para pendatang yang merantau ke Mataram untuk segera melapor atau mendaftarkan diri ke Rukun Tetangga (RT) setempat.

Tujuannya agar mereka bisa secara resmi tercatat dan mendapatkan akses pada program pelatihan keterampilan yang Dinas Tenaga Kerja siapkan.

“Langkah awal ini penting agar keberadaan mereka terdata. Tanpa data, kami tidak bisa serta-merta memberikan pelatihan. Setelah tercatat, mereka bisa ikut pelatihan yang kami siapkan untuk meningkatkan kemampuan kerja maupun wirausaha,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 14 April 2025.

IKLAN

Rudi mengungkapkan, peluang kerja di Kota Mataram memang terbatas karena bukan merupakan daerah industri besar. Namun demikian, potensi tetap ada bagi mereka yang memiliki keterampilan.

Karena itu, Pemkot Mataram berkomitmen meningkatkan daya saing warga melalui program pelatihan dan bantuan alat usaha.

“Pelatihan keterampilan menjadi kunci. Setelah pelatihan, kami juga memberikan peralatan usaha agar peserta bisa langsung praktik dan mandiri secara ekonomi,” tambahnya.

Target 1.000 UMKM Baru

Tahun ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram menargetkan sekitar 136 peserta untuk mengikuti pelatihan dan menerima bantuan peralatan usaha.

Jumlah ini diharapkan terus bertambah dengan dukungan dari OPD lain seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi, demi mewujudkan target ambisius 1.000 UMKM baru sesuai visi kepemimpinan Mohan-Mujib atau HARUM Jilid II.

“Kami optimis target tersebut tercapai. Dengan sinergi antar OPD, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat bisa berjalan maksimal,” ungkap Rudi.

Menurut data Dinas Tenaga Kerja, ada sekitar 3.000 perusahaan terdaftar di Kota Mataram, namun hanya 100–200 yang berskala menengah ke atas. Sementara itu, tingginya angka kelulusan dari SMA hingga perguruan tinggi tiap tahun juga menambah beban pasar kerja.

“Oleh karena itu, solusi bukan hanya pada penciptaan lapangan kerja, tapi juga membentuk pelaku usaha baru. Inilah mengapa pelatihan keterampilan dan penguatan UMKM sangat krusial dalam menghadapi arus urbanisasi,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button