Mataram (NTBSatu) – Pelatihan calon kepala sekolah yang dijadikan sebagai salah satu instrumen mengangkat guru menjadi kepala sekolah telah tergantikan sejak 2021. Pelatihan itu diganti dengan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP).
Maka, dengan mengikuti PPGP menjadi satu-satunya cara saat ini agar guru dapat diangkat sebagai kepala sekolah.
Namun, bagaimanakah peluang guru penggerak ini menjadi kepala sekolah di NTB?
Berita Terkini:
- Profil Hary Tanoesoedibjo, Bos MNC yang PHK Karyawan
- Setelah Brigadir Nurhadi, Kini Muncul Kematian Janggal Anggota TNI AU Asal NTB
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Aidy Furqan menyampaikan, pihaknya membuka peluang sebesar-besarnya bagi guru penggerak untuk menjadi kepala sekolah, khususnya di SMA, SMK, dan SLB.
“Sangat terbuka dan itu kan sudah ada aturannya. Jadi ketika nanti akan ada mutasi kembali dan tidak ada orang yang mengisi, maka kami angkat guru penggerak sebagai kepala sekolah,” jelasnya, pada Jumat, 20 Oktober 2023.
Aidy pun mengklaim, bahwa dalam mutasi yang dilakukan pada Juni 2023 lalu, terdapat kepala sekolah yang berasal dari guru penggerak.