Pendidikan

Pakar IPB Bagikan 5 Tips Agar Ketupat tak Cepat Basi Jelang Lebaran

Jakarta (NTBSatu) – Perayaan Lebaran Idulfitri 1446 H tinggal menghitung hari. Di Indonesia, hari Lebaran identik dengan makanan ketupat yang menjadi pilihan utama santapan keluarga dan menjamu tamu.

Namun, agar ketupat lebih enak, tahan lama, dan tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses pembuatannya. Berikut tips dari Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Prof. Sugiyono:

1. Jenis Beras

Prof. Sugiyono menuturkan, jenis beras sangat menentukan tekstur ketupat. Jika menggunakan beras pera, tekstur ketupat akan lebih keras. Dengan beras pulen membuat tekstur ketupat lebih lunak.

“Tekstur ketupat juga dipengaruhi oleh banyaknya beras yang dimasukkan dalam cangkang ketupat. Semakin banyak beras, maka tekstur ketupat akan lebih keras,” ujarnya dalam keterangan resmi IPB yang NTBSatu kutip Kamis, 27 Maret 2025.

Pada umumnya, ketupat yang teksturnya keras akan lebih tahan lama daripada yang teksturnya lunak.

IKLAN

Agar ketupat tidak cepat basi, sambungnya, sebaiknya mengggunakan jenis beras pera yang sudah melalui proses penggilingan dan bersih dari dedak atau bekatul.

“Oleh karena itu, beras yang akan digunakan dalam pembuatan ketupat perlu dicuci bersih dan direndam air sebelum dimasukkan dalam cangkang ketupat,” jelas Prof Sugiyono.

2. Jenis Daun

Selanjutnya, ia menjelaskan, jenis daun yang umum untuk membungkus ketupat adalah daun muda pohon kelapa atau janur. Di daerah tertentu, memakai daun lontar atau daun pandan.

“Yang terpenting sebaiknya gunakan jenis daun yang masih muda dan lentur, tidak mudah sobek atau patah. Sehingga dapat membungkus dan melindungi ketupat dengan baik,” paparnya.

3. Teknik Pembuatan

Menurutnya, salah satu cara agar lebih awet dengan menambahkan air kapur sirih pada beras sebelum memasukkannya dalam cangkang ketupat.

IKLAN

“Air kapur sirih membuat ketupat lebih keras teksturnya dan lebih awet. Secara tradisional, sebagian masyarakat sudah melakukan cara ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setelah matang ketupat hendaknya segera ditiriskan dan diangin-anginkan. Sehingga seluruh permukaannya menjadi cepat kering sebelum menyimpannya.

“Jangan membiarkan ketupat dingin dalam air rebusan yang membuat ketupat berair atau basah. Hal ini membuat ketupat cepat basi,” pesannya.

4. Teknik Penyimpanan

Lebih lanjut, Sugiyono menerangkan cara paling mudah dan praktis dalam menyimpan ketupat agar tidak cepat basi adalah masukkan dalam kulkas. Sebab, dapat bertahan selama 7-9 hari dan teksturnya akan menjadi keras.

“Ketupat dapat dikonsumsi kembali dengan cara dikukus. Tekstur ketupat menjadi lunak kembali,” ucapnya.

5. Teknik Pengawetan

Selain di dalam kulkas, ujar Sugiyono, teknik vakum atau metode lain seperti pemanasan bisa saja untuk mengawetkan ketupat.

“Tetapi teknik semacam ini belum ada bukti secara ilmiah. Cara pengawetan ini dinilai tidak mudah dan tidak praktis di rumah tangga,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button