Mataram (NTB Satu) – Adik kandung dosen UIN Surakarta yang meninggal diduga dibunuh, Fatin Nabila Putri mengaku diteror oleh suara langkah manusia di atas genteng beberapa hari sebelum kakaknya dibunuh. Peristiwa itu terjadi saat Fatin menginap bersama kakaknya di rumah tersebut, sejak tanggal 3 Agustus 2023.
Mendengar kabar teror yang diungkapkan pihak keluarga, Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengaku siap mendalami informasi tersebut.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melengkapi berkas, usai berhasil menangkap pelaku Dwi Feriyanto yang merupakan tukang bangunan yang tengah bekerja merenovasi rumah korban.
Berita Terkait:
- MICE Diperbolehkan, Wali Kota Mataram Optimis Ekonomi Daerah Bergerak
- Fahri Hamzah Kunjungi Perusahaan Material Bangunan, Dorong Inovasi Perumahan Rakyat
- Pemprov Segera Ajukan Gugatan Baru Selamatkan Kantor Bawaslu NTB dan Gedung Wanita
- RTRW hingga Pariwisata, 3 Raperda Penting Disepakati Dewan dan Pemkot Mataram
“Untuk kasus tetap kita tindak lanjuti terus dan manakala ada info-info baru kita terus melaksanakan penyidikan. Untuk saat ini kita melengkapi berkas-berkas dan administrasi,” ujarnya, dikutip dari detikJateng, Senin, 28 Agustus 2023.
Mengenai teror suara langkah kaki, Sigit mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari media. Pihaknya pun sangat terbuka jika ada informasi baru yang disampaikan mengenai kasus tersebut.
“Dari kepolisian mungkin semaksimal mungkin berupaya kalau ada informasi itu, ayo kalau saya, dari mana,” ucapnya.