Dari Berlin ke NTB: Sosok Dr. Ahmad Saufi Masuk Bursa Calon Sekda
Mataram (NTBSatu) – Figur birokrat nasional dengan rekam jejak internasional ikut meramaikan bursa seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dr. Ahmad Saufi, S.Si., M.Sc., eks Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin sekaligus pejabat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, resmi mendaftar dan dinyatakan lolos seleksi administrasi calon Sekda NTB.
Saat ini, Ahmad Saufi menjabat sebagai Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Kemendikbudristek.
Jabatan strategis tersebut ia emban sejak Juni 2020, setelah sebelumnya negara mempercayainya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, pada periode 2016–2020.
Lahir di Mataram, 2 Januari 1971, Ahmad Saufi menyelesaikan pendidikan sarjana di IPB University, Jurusan Biologi, pada tahun 1995. Ia kemudian melanjutkan studi magister di University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia, bidang Bioteknologi, dan lulus pada tahun 2000. Pendidikan doktoralnya ia tempuh di Heinrich-Heine-Universität Düsseldorf, Jerman, Jurusan Biologi, dengan predikat Cum Laude pada tahun 2007.
Keikutsertaan Ahmad Saufi dalam seleksi Sekda NTB dinilai membawa perspektif baru. Khususnya dalam penguatan tata kelola pemerintahan, jejaring lintas sektor, serta kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.
Saufi memiliki rekam jejak karier yang relatif linier dengan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal yang merupakan Eks Duta Besar Indonesia uttuk Turki.
Keduanya sama-sama pernah berkarier di lingkup Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan memiliki pengalaman diplomasi internasional.
Sekda Punya Peran Krusial
Sebelumnya, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, juga menyinggung peran Sekda tidak hanya strategis dalam menjaga stabilitas dan pembenahan birokrasi internal. Namun juga krusial dalam memperkuat kemitraan dan kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan visi “NTB Makmur dan Mendunia”.
Menurutnya, perlu pembagian peran yang solid antara kepala daerah dan Sekda. Tujuannya, pembangunan daerah dapat berjalan efektif dan terintegrasi.
Gubernur menjelaskan, kepala daerah akan lebih banyak berperan dalam membangun jejaring, membuka akses kerja sama, serta menjalin kemitraan dengan pemerintah pusat, dunia usaha, dunia industri, dan mitra internasional.
Sementara Sekda menjadi penggerak utama yang memastikan seluruh kerja sama tersebut diimplementasikan secara optimal di dalam birokrasi.
“Harus ada yang fokus membangun kemitraan dan jejaring strategis untuk kemakmuran dan positioning NTB di level nasional maupun global. Pada saat yang sama, kita membutuhkan sosok yang kuat menjaga dan mengorkestrasi internal birokrasi agar seluruh kerja sama dan program kemitraan itu berjalan efektif,” ungkap Iqbal.
10 Peserta Lolos Administrasi
Ketua Panitia Seleksi (Pansel), Prof. Riduan Mas’ud, menyampaikan penutupan pendaftaran Seleksi Calon Sekda NTB pada Sabtu, 20 Desember 2025. Seluruh 10 pendaftar lolos seleksi administrasi.
“Dari 10 peserta tersebut, tujuh merupakan pejabat eselon II di lingkup Pemerintah Provinsi NTB. Kemudian, satu pejabat kabupaten, dan dua pejabat dari luar daerah,” ujar Prof. Riduan.
Seluruh peserta akan mengikuti tes asesmen pada 22–24 Desember 2025 di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN). Tes meliputi penilaian potensi, kompetensi manajerial, serta sosial kultural. Tahapan selanjutnya adalah tes kesehatan, kejiwaan, dan bebas narkoba. Jadwalnya berlangsung pada 23–24 Desember 2025.
“Seleksi ini akan menghasilkan tiga besar calon Sekda NTB. Selanjutnya, Gubernur mengusulkan nama itu ke pemerintah pusat. Hingga terpilih satu nama untuk dilantik sebagai Sekda NTB definitif,” jelasnya. (*)



