Diskominfotik SumbawaSumbawa

Bupati Jarot Jelaskan Perkembangan Proyek IJD Sumbawa, Targetkan Tender Desember 2025

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., memaparkan perkembangan terbaru proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) dalam acara peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-80, pada Rabu, 3 Desember 2025.

Ia menegaskan, proyek strategis nasional tersebut telah memasuki tahap tender pertama. Pemerintah daerah tengah mengatur agar proses tender dapat berjalan pada akhir Desember ini.

“Alhamdulillah, satu program impian kita yaitu IJD sudah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Pusat. Tahap pertama untuk Batu Dulang – Tepal sudah masuk tender. Pemenang tender tahap pertama sudah ada di akhir bulan ini,” jelasnya

Ia menambahkan, IJD menggunakan skema Multiyears Contract (MYC), sehingga pelaksanaannya dapat melampaui tahun anggaran berjalan.

“Ini sudah otomatis, walaupun loncat tahun, karena multiyears. Tidak ada batasan tahun anggaran 2025 berakhir, dia tetap lanjut ke tahun berikutnya,” jelasnya.

Anggaran Proyek IJD Sumbawa

Bupati Jarot memaparkan, nilai tender tahap pertama mencapai sekitar Rp80 miliar, sementara keseluruhan proyek IJD pada ruas lanjutan diperkirakan mencapai Rp380 miliar lebih. Jika dihitung berdasarkan panjang jalan sekitar 60 kilometer, hotmix standar nasional total biaya diperkirakan mencapai sekitar Rp600 miliar.

Ia menjelaskan, pembangunan jalan menggunakan hotmix standar nasional dengan biaya hingga Rp10 miliar per kilometer karena medan harus membelah pegunungan.

“Kalau kita mengandalkan APBD tingkat dua, 10 tahun pun belum tentu selesai. Tapi dengan IJD, insyaAllah impian kita untuk membuka akses jalan ke daerah terisolir bisa terwujud,” tegasnya.

Bupati Jarot menceritakan panjangnya proses lobi untuk mendapatkan IJD, mulai dari perubahan kebijakan dari DAK ke IJD hingga syarat rekomendasi dari berbagai pihak.

“Ini perjuangan yang sangat luar biasa. Kita jungkir balik mengurus syarat-syaratnya, rekomendasi gubernur, komisi V, semuanya cukup panjang,” ungkapnya.

Bupati Jarot menyebut, pembangunan jalan ke wilayah terisolir merupakan salah satu mimpinya sejak awal menjabat.

“Saudara-saudara kita sudah 80 tahun merdeka tapi belum punya akses jalan. Musim hujan penuh lumpur, musim kemarau baru bisa dilewati. Ini yang harus kita tuntaskan,” katanya.

Bupati Jarot menekankan, proyek IJD merupakan bagian dari strategi percepatan pemerataan pembangunan dan membuka potensi ekonomi di Sumbawa, khususnya di daerah-daerah yang selama puluhan tahun terisolir.

“Pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga untuk mempermudah akses masyarakat, memperlancar distribusi bahan kebutuhan pokok, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button