Pemkab Sumbawa Prioritaskan Penguatan Pertanian untuk Dorong Ekonomi Daerah

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menetapkan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan ekonomi daerah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa, Dedi Heri Wibowo, menegaskan bahwa pertanian memiliki peran strategis dan mampu menopang kebutuhan pangan sekaligus pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sumbawa Kuasai Produksi Pangan NTB
Sektor pertanian Sumbawa terus menunjukkan performa kuat. Beberapa komoditas unggulan mencatat kontribusi besar di tingkat provinsi:
- Jagung mencapai 46 persen produksi NTB ;
- Beras menyumbang 23,71 persen;
- Bawang merah berkontribusi 13,83 persen;
Menurut Dedi, potensi ini memberi peluang besar bagi Sumbawa untuk menguatkan posisi sebagai daerah lumbung pangan.
“Pertanian menjadi kekuatan utama kita karena sifatnya berkelanjutan dan tidak akan habis,” katanya.
Pemkab Genjot Hilirisasi Produk Pertanian
Pemkab Sumbawa mendorong proses hilirisasi agar nilai tambah produk pertanian meningkat. Pemerintah menargetkan pengolahan hasil pertanian dilakukan langsung di Kabupaten Sumbawa.
“Kita ingin gabah berubah menjadi beras di Sumbawa, bukan keluar dalam bentuk bahan mentah,” tegas Dedi.
Ia juga menekankan pengembangan jagung menjadi bahan setengah jadi untuk industri pakan ternak. Hilirisasi ini bertujuan menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan daya saing komoditas Sumbawa di pasar nasional maupun internasional.
Pemkab Siapkan Infrastruktur Agroindustri
Untuk mempercepat hilirisasi, Pemkab Sumbawa mulai memperkuat fasilitas industri pengolahan skala kecil dan menengah. Pemerintah juga membuka ruang investasi bagi pelaku usaha yang ingin membangun industri berbasis pertanian.
“Kita harus menarik investor untuk mengolah produk pertanian di Sumbawa. Ini tantangan yang harus kita jawab,” ujar Dedi.
Pertanian Jadi Fondasi Hadapi Indonesia Emas 2045
Dedi menilai penguatan sektor pertanian memiliki peran penting dalam menyiapkan Sumbawa menghadapi bonus demografi dan era Indonesia Emas 2045. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
“Pertanian membentuk pondasi ekonomi yang kuat untuk generasi mendatang,” katanya.
Pemkab Sumbawa terus mendorong modernisasi, hilirisasi, dan peningkatan kualitas produksi pertanian. Dedi menegaskan bahwa pertanian akan tetap menjadi fokus pembangunan jangka panjang.
“Pertanian adalah masa depan Sumbawa. Kita akan memperkuatnya dari hulu hingga hilir,” tutupnya. (*)



