Mataram (NTBSatu) – DPRD Kota Mataram mendorong Pemerintah Kota (Pemkot), mengoptimalkan potensi pariwisata dengan kebijakan yang lebih konkret dan ramah bagi semua kalangan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Shinta Primasari menegaskan, pentingnya optimalisasi aksesibilitas menuju destinasi wisata di Mataram. Seperti, Pantai Ampenan, Kota Tua, Islamic Center, Taman Mayura, dan Taman Loang Baloq.
Sehingga, ia mendorong rencana rute wisata terintegrasi segera terealisasi agar memberikan pengalaman lengkap bagi wisatawan.
“Pengembangan jalur wisata yang terintegrasi bukan hanya soal menghubungan tempat-tempat terkenal. Tapi juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan,” jelas Shinta, Rabu, 19 Maret 2025.
“Transportasi umum yang baik, jalur pedestrian yang aman, dan fasilitas ramah difabel serta lansu perlu diwujudkan di setiap destinasi,” tambahnya.
Akomodasi UMKM Lokal hingga Pariwisata Ramah Lingkungan
Ketua Fraksi Demokrat ini juga menyarankan, agar pengembangan pariwisata di Kota Mataram dapat lebih mengakomodasi UMKM Lokal.
Menurutnya, produk khas Mataram yang unik dan bernilai jual tinggi dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Selain infrastruktur, kita perlu menghidupkan ekonomi kreatif dengan menyediakan lebih banyak pusat oleh-oleh dan galeri seni di titik strategis. Dengan begitu, wisatawan dapat lebih mudah mendapatkan produk-produk lokal yang berkualitas,” ujar Shinta.
Ia juga mengingatkan pentingnya konsep pariwisata ramah lingkungan, yakni zero waste tourism.
“Ini bukan hanya soal mengurangi plastik sekali pakai, tapi juga mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam setiap destinasi,” tegas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram ini.
Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyebut komitmennya menjadikan Mataram sebagai pusat pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju dan sejahtera pada tahun 2045.
“Kami akan terus bersinergi dengan semua pihak, termasuk DPRD dan masyarakat, untuk merealisasikan tujuan ini,” ujar Mohan.
Ia menyatakan, Raperda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) 2026–2031 merupakan langkah strategis menyusun kebijakan pembangunan pariwisata yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kami menerima masukan dari berbagai pihak dengan terbuka. Semua upaya ini bertujuan agar pariwisata di Mataram bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan. Terutama masyarakat lokal,” pungkas Mohan. (*)