Sumbawa

90 Siswa di Empang Sumbawa Diduga Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Sebanyak 90 siswa MTsN 2 Sumbawa dan sejumlah SMA di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, diduga keracunan usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu, 17 September 2025.

Para siswa mengeluhkan sakit perut, mual, dan muntah. Mereka dilarikan ke Puskesmas Empang dan Puskesmas Tarano untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala MTsN 2 Sumbawa, Winadi membenarkan data tersebut. Dari jumlah itu, 70 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Empang, sementara 20 siswa lainnya di Puskesmas Tarano.

Kapolsek Empang, AKP Nakmin menyebutkan, pihak kepolisian telah turun langsung ke lokasi bersama Muspika dan tim terkait.

“Mereka makan kemarin, tapi efeknya baru terasa hari ini. Beberapa masih dirawat di Puskesmas, sebagian sudah dipulangkan,” ujarnya, Rabu, 18 September 2025.

Program MBG di Kecamatan Empang sendiri sudah berjalan selama tujuh hari. Namun, insiden ini memicu evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaannya.

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Sumbawa sekaligus Ketua Satgas MPBG, Dr. Deddy Heriwibowo menyampaikan, dugaan awal mengarah pada kontaminasi makanan oleh bakteri E. coli.

“Dari hasil uji awal ada indikasi bakteri E. coli yang menyebabkan keracunan. Pencemarannya diduga lewat kontaminasi air dan kebersihan dapur yang kurang terjaga,” jelasnya, terpisah hari ini.

Ia menambahkan, pengolahan dan pengantaran makanan menjadi titik kritis dalam distribusi. “Pengantaran makanan yang memakan waktu 4 sampai 6 jam memungkinkan makanan basi saat sampai di tangan siswa,” tambahnya.

Satgas MPBG telah menginstruksikan seluruh Satuan Pendidikan Penyelenggara Program Gizi (SPBG) menyusun ulang jadwal pengiriman makanan, agar sesuai dengan waktu konsumsi siswa.

IKLAN

“Sebelum jam 7.15, makanan harus sudah siap untuk anak-anak TK dan SD agar tidak basi,” tegas Deddy.

Lakukan Uji Laboratorium

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Hj. Nur Atika menegaskan, pentingnya pengawasan terhadap dapur penyedia makanan dan kualitas air.

“Puskesmas akan melakukan inspeksi berkala dan pemeriksaan kualitas air secara rutin,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa telah mengambil sampel makanan dan air untuk melakukan pengujian di laboratorium. “Hasil cepat akan keluar dalam 1 x 24 jam, jika perlu sampel akan dikirim ke Balai POM untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, Pemkab Sumbawa menghentikan sementara pelaksanaan program MBG di Kecamatan Empang untuk evaluasi. Pemerintah daerah menyatakan, keprihatinan atas kejadian ini dan berkomitmen memperketat pengawasan program.

“Kami juga akan memastikan penyediaan bahan baku yang berkualitas, agar program ini berjalan baik dan aman untuk siswa,” tutup Deddy. (*)

Berita Terkait

Back to top button