Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB bersama Pertamina dan Polda NTB melakukan inspeksi mendadak (sidak), buntut gas LPG 3 kilogram kembali mengalami kelangkaan.
Sidak dilakukan di SPBE dan beberapa pangkalan, guna memastikan ketersediaan dan distribusi gas bersubsidi kembali normal.
“Sidak yang dilakukan di SPBE menunjukkan bahwa stok tabung gas terpantau masih dalam jumlah aman. Dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Jamaluddin Malady, Selasa, 17 Juni 2025.
Hasil dari sidak, dugaan sementara penyebab kelangkaan tabung gas bersubsidi, salah satunya adanya lonjakan permintaan di masyarakat. Terutama, untuk kebutuhan perayaan hari besar keagamaan.
Kemudian, adanya keterlambatan dropping yang terjadi selama libur panjang sehingga sempat terjadi kekosongan di beberapa pangkalan.
“Namun, saat ini telah dilakukan pantauan pemerataan pendistribusian untuk memastikan ketersediaan tabung gas subsidi bagi masyarakat,” ujar Jamal.
Sidak ini juga memberikan informasi mengenai distribusi harga gas subsidi di Kota Mataram. Harga tabung gas 12 kilogram di Pangkalan Sweta, yaitu Rp192.000/tabung dan Rp18.000/tabung. Untuk tabung gas 3 kilogram dengan pendistribusian tabung gas elpiji ke agen, tiga kali seminggu dengan kuota 100-160 tabung sekali pengiriman.
Selanjutnya, harga LPG di Agen LPG Dasan Agung untuk tabung gas 3 kilogram yaitu Rp18.000/tabung. Pengiriman setiap hari dalam jumlah 100-150 tabung, kemudian penyaluran ke pengecer.
“Untuk Pangkalan Ampenan, pendistribusian hampir setiap hari dengan jumlah 50-60 tabung gas per hari dengan harga yang sama yaitu Rp18.000/tabung,” ungkap Jamal.
Dinas Perdagangan Provinsi NTB berkomitmen, memastikan ketersediaan LPG 3 kilogram bagi masyarakat miskin dan usaha mikro yang memang berhak menerima. Serta, mengajak semua pihak untuk mendukung penyaluran subsidi energi yang tepat sasaran dan berkeadilan. (*)