Mataram (NTBSatu) – Isu kelangkaan elpiji (LPG) 3 kilogram pasca Iduladha di Kota Mataram dan sekitarnya, langsung mendapat respons cepat Pertamina Patra Niaga.
Untuk memastikan distribusi aman, Pertamina menyalurkan ekstra dropping LPG subsidi di wilayah terdampak.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, lonjakan konsumsi LPG 3 kilogram terjadi karena kombinasi faktor. Yakni libur panjang, tingginya aktivitas hajatan, dan membludaknya wisatawan.
“Permintaan naik tajam. Ada panic buying, stok cepat habis di pangkalan. Tapi secara umum, distribusi masih aman dan terus kita jaga,” tegas Ahad, Jumat, 13 Juni 2025.
Menurutnya, selama Iduladha, Pertamina sudah menyalurkan penambahan fakultatif mencapai 98 persen dari rata-rata harian, atau lebih dari 20 ribu tabung. Langkah ini dilakukan bersama pemerintah daerah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Namun, Ahad juga menyoroti masih maraknya penyalahgunaan LPG 3 kilogram oleh sektor non rumah tangga seperti Horeka (hotel, restoran, kafe) dan peternakan.
“Ini subsidi untuk masyarakat kecil. Kalau digunakan tidak tepat, tentu suplai akan terganggu. Kami butuh dukungan lintas sektor, agar penyaluran benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Pengecer hanya boleh membeli maksimal 10 persen dari kuota pangkalan. Namun, dengan konsumsi tinggi dan pembelian tak sesuai peruntukan, stok di pangkalan cepat habis.
“Kami sudah siapkan ekstra dropping LPG untuk meredam kepanikan. Tapi masyarakat juga harus bijak membeli,” tambah Ahad. (*)