Pemerintahan

Absen Ikut Job Fit, Kepala Biro PBJ Roni Yuhaeri Memilih Beralih ke Jabatan Fungsional

Mataram (NTBSatu) – Dua pejabat eselon II lingkup Pemprov NTB tidak mengikuti Job Fit atau uji kompetensi yang diselenggarakan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal.

Adapun dua pejabat tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan. Serta, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Provinsi NTB, Roni Yuhaeri.

“Pak Kadis Dikbud cuti Umroh sudah dapat ijin sebelumnya,” kata Yusron kepada NTBSatu, Kamis, 10 April 2025.

Sementara Kepala Biro PBJ, semula tidak mengikuti Job Fit tanpa alasan yang jelas. Hingga memasuki tes wawancara sore tadi, belum juga ada kabarnya.

“Sudah kita kontak dan hubungi dari pagi, tapi sampai penulisan makalah dan sekarang wawancara belum hadir,” jelas Yusron.

IKLAN

Namun selang beberapa waktu, Roni mengabarkan, ketidakhadirannya karena mau beralih jabatan menjadi pejabat fungsional.

“Setelah kita konfirmasi terkait ketidakhadirannya, beliau sampaikan mau beralih ke jabatan fungsional,” tambah Yusron.

Proses peralihan dari jabatan struktural ke fungsional sedang berlangsung. Roni sendiri masih menunggu jadwal tes uji kompetensi sebagai pejabat fungsional dari Pemerintah Pusat.

“Dalam waktu dekat (jadwalnya, red) segera kita masih menunggu persetujuan pusat juga,” ungkap Yusron.

Pelaksanaan Job Fit

Sebagai informasi, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menggelar Job Fit atau uji kompetensi untuk mengevaluasi kinerja pejabat Pemprov NTB, Kamis, 10 April 2025 di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB.

IKLAN

Pelaksanaan Job Fit ini berlangsung selama dua hari, tanggal 10-11 April 2025. Tesnya mencakup penulisan makalah dan wawancara.

Yusron mengatakan, evaluasi ini seharusnya diikuti 40 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setara eselon II lingkup Pemprov NTB.

Namun, dalam pelaksanaannya terdapat dua orang tidak hadir. Yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan dan Kepala Biro PBJ Setda Provinsi NTB, Roni Yuhaeri.

Yusron memastikan, dua pejabat yang absen tidak memperoleh nilai dari proses ini. Sehingga kemungkinan akan berdampak pada penilaian kinerja ke depannya.

“Tapi tetap, keputusan tentu ada pada pimpinan,” tegas Yusron.

Yusron menjelaskan, pelaksanaan Job Fit hari ini sebagai pelengkap hasil tes pada tahun 2024 lalu. Saat Lalu Gita Ariadi menjabat sebagai Penjabat (Pj.) Gubernur NTB. Di mana penilaian saat itu oleh Pusat Penilaian Kompetensi BKPSDM Kota Bandung.

“Sehingga dari dua hasil ujian ini saling menguatkan. Dulu itu mungkin sifatnya top down yang ini mengarah pada bottom up. Sehingga Pak Gubernur lebih mudah melihat dan melakukan penataan jabatan,” jelas Yusron.

Uji kompetensi ini, ujar Yusron, sebagai salah satu dasar untuk melakukan mutasi. Tujuannya, supaya penempatan pejabat sesuai kompetensi dan kemampuannya.

“Ini sebagai dasar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal melakukan penataan birokrasi. Di mana saat ini, sebanyak 13 pejabat eselon II mengalami kekosongan,” jelas Yusron. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis Pemerintahan & Politik

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button