Mataram (NTBSatu) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram mengusulkan tambahan kuota beras murah SPHP sebanyak 2,5 ton per lokasi dalam kegiatan pasar rakyat.
Hal ini dilakukan karena tingginya minat masyarakat terhadap beras SPHP yang dijual dengan harga Rp11.400 per kilogram, lebih murah dibandingkan HET Rp12.500 per kilogram.
Pada kegiatan pasar rakyat pertama di Halaman Kantor Lurah Pejeruk Ampenan, Rabu 5 Juni 2024, Bulog hanya menyediakan 1 ton beras SPHP jenis medium dan 1 ton jenis premium.
Namun, seluruh beras tersebut ludes terjual hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
“Kasihan tadi masyarakat banyak yang tidak dapat beli beras SPHP Bulog,” kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram Sri Wahyunida.
Tingginya minat masyarakat terhadap beras SPHP disebabkan oleh harga yang murah dan kualitas yang bagus.
Berita Terkini:
- Heboh Foto Pendaki Kibarkan Bendera Israel di Rinjani 2016, BTNGR Minta Masyarakat Bijak Sikapi Informasi
- Daftar 5 Klub dengan Nilai Pasar Tertinggi di Piala Dunia Antarklub 2025, Real Madrid Teratas
- Politisi PAN Desak Gubernur Iqbal Segera Tunjuk Plt Sekda NTB
- Cek Fakta! Patrick Kluivert Dikabarkan Mundur Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Diduga Hendak Curi Mobil, ODGJ Asal Suela Ditangkap Polisi
Meskipun harga beras di pasar sudah turun, beras SPHP tetap menjadi primadona masyarakat.
Disdag Kota Mataram sebelumnya berharap Bulog dapat membawa 3 ton beras SPHP, mengingat saat ini sudah memasuki musim panen raya.
Namun, karena beras SPHP masih dalam proses pengemasan, kuota untuk pasar rakyat dikurangi menjadi 1 ton.
Menyikapi hal tersebut, Disdag Kota Mataram mengusulkan tambahan kuota beras SPHP menjadi 2 ton hingga 2,5 ton per lokasi pada kegiatan pasar rakyat berikutnya. Selain itu, jenis beras premium tetap dialokasikan 1 ton per lokasi.
“Jadi masyarakat yang tidak bisa beli beras murah di Pejeruk, bisa beli dalam kegiatan pasar rakyat yang akan dilaksanakan di dua lokasi lagi,” kata Nida. (WIL)