Mataram (NTBSatu) – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram mengusulkan tambahan kuota beras murah SPHP sebanyak 2,5 ton per lokasi dalam kegiatan pasar rakyat.
Hal ini dilakukan karena tingginya minat masyarakat terhadap beras SPHP yang dijual dengan harga Rp11.400 per kilogram, lebih murah dibandingkan HET Rp12.500 per kilogram.
Pada kegiatan pasar rakyat pertama di Halaman Kantor Lurah Pejeruk Ampenan, Rabu 5 Juni 2024, Bulog hanya menyediakan 1 ton beras SPHP jenis medium dan 1 ton jenis premium.
Namun, seluruh beras tersebut ludes terjual hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
“Kasihan tadi masyarakat banyak yang tidak dapat beli beras SPHP Bulog,” kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Kota Mataram Sri Wahyunida.
Tingginya minat masyarakat terhadap beras SPHP disebabkan oleh harga yang murah dan kualitas yang bagus.
Berita Terkini:
- Realisasi Belanja APBN di NTB 2024 Capai 90,62 Persen
- Natal Penuh Makna, Aruna Senggigi Berbagi di Panti Asuhan Shekinah Gloria
- Perketat Pengawasan Jelang Nataru, Satpol PP Mataram Gelar Razia Kembang Api dan Petasan
- Anggaran Fiskal NTB 2024: Inflasi Rp564 Miliar Inflasi, Kemiskinan Rp341 Miliar, dan Stunting Rp47 Miliar
- Jaksa Teliti Berkas Perkara Tersangka Agus
Meskipun harga beras di pasar sudah turun, beras SPHP tetap menjadi primadona masyarakat.
Disdag Kota Mataram sebelumnya berharap Bulog dapat membawa 3 ton beras SPHP, mengingat saat ini sudah memasuki musim panen raya.
Namun, karena beras SPHP masih dalam proses pengemasan, kuota untuk pasar rakyat dikurangi menjadi 1 ton.
Menyikapi hal tersebut, Disdag Kota Mataram mengusulkan tambahan kuota beras SPHP menjadi 2 ton hingga 2,5 ton per lokasi pada kegiatan pasar rakyat berikutnya. Selain itu, jenis beras premium tetap dialokasikan 1 ton per lokasi.
“Jadi masyarakat yang tidak bisa beli beras murah di Pejeruk, bisa beli dalam kegiatan pasar rakyat yang akan dilaksanakan di dua lokasi lagi,” kata Nida. (WIL)