Opini

Pemimpin Baru NTB, Antara Mendunia dan Stagnan

Oleh: Pipit Kusniati – Mahasiswi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Universitas Mataram

“NTB Mendunia” bukan hanya sebuah slogan, melainkan sebuah tujuan besar yang mencerminkan tekad NTB menjadi daerah dengan kontribusi signifikan di tingkat internasional.

Dengan kekayaan alam, warisan budaya, dan sumber daya manusia yang melimpah, NTB memiliki fondasi yang kokoh untuk bersaing dalam berbagai sektor. Termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, dan perdagangan global.

Sebagai wilayah yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB menyimpan potensi alam yang luar biasa. Gunung Rinjani yang ikonik, pantai-pantai indah di kawasan Mandalika, serta tradisi khas seperti tenun ikat dan Bau Nyale menjadi daya tarik yang unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain.

Potensi ini tidak hanya mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional, tetapi juga menciptakan peluang besar untuk mengembangkan sektor ekonomi berbasis lokal secara berkelanjutan.

Namun, untuk mewujudkan visi “NTB Mendunia,”, di tengah upaya tersebut, NTB juga menghadapi tantangan serius, seperti krisis air bersih akibat musim kemarau panjang diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan promosi produk lokal ke pasar internasional harus menjadi fokus utama.

Lalu bagaimana optimalisasi potensi lokal NTB dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing global yang kemudian harus di kembangkan langsung oleh sumber daya manusia yang cerdas dan memiliki kreatifitas tinggi? Apakah dengan penekanan pada beberapa sektor utama, yaitu pariwisata, ekonomi kreatif, dan perdagangan internasional itu sudah cukup tanpa mempermudah akses pendidikan yang lebih layak untuk seluruh generasi bangsa khususnya di NTB?.

Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar untuk menjadi daerah dengan daya saing global melalui pariwisata, ekonomi kreatif, dan keberagaman budaya. Namun, salah satu tantangan utama dalam mewujudkan visi “NTB Mendunia” adalah keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dengan kualitas pendidikan yang masih tertinggal di beberapa wilayah dan akses pendidikan tinggi yang terbatas. Rendahnya akses pendidikan berkualitas dan terbatasnya keterampilan SDM dalam menghadapi persaingan global menjadi kendala signifikan.  Beasiswa luar negeri menjadi salah satu solusi strategis yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM NTB agar dapat berkontribusi secara global sekaligus membawa perubahan positif di daerah asal.

Rendahnya Pendidikan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk pendidikan tinggi di NTB masih di bawah rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan bahwa banyak lulusan SMA/sederajat yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, terutama di daerah terpencil, banyak sekolah di NTB, terutama di Pulau Sumbawa dan wilayah selatan Lombok, menghadapi kekurangan fasilitas dasar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di NTB masih cukup tinggi, sebagian besar disebabkan oleh ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar kerja, Pendidikan vokasi dan pelatihan kerja masih belum optimal dalam mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri modern.

Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pengelolaan pariwisata yang baik tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal.

Dalam konteks NTB, pengelolaan pariwisata diarahkan untuk menciptakan destinasi wisata yang mampu bersaing di tingkat global melalui branding, pembangunan infrastruktur, dan promosi internasional.

NTB terus menarik perhatian dunia melalui keunikan alam, budaya, dan kontribusi dalam ajang internasional. Namun, NTB menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pengelolaan sumber daya, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu juga di balik popularitas ini, NTB juga menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi citranya di mata dunia. Isu-isu seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan sosial-ekonomi, dan dampak bencana alam menjadi “wajah negatif” yang harus dihadapi dalam upaya menjadikan NTB sebagai destinasi wisata global yang berkelanjutan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi NTB adalah dampak negatif dari pariwisata yang tidak terkendali terhadap lingkungan. Peningkatan jumlah wisatawan, terutama di kawasan Mandalika dan Gili Trawangan, menyebabkan peningkatan sampah plastik, polusi, dan kerusakan terumbu karang. Akibat dari pencemaran lingkungan ini, memicu terjadi bencana alam. Kemudian ketimpangan sosial ekonomi, Kualitas sumber daya manusia (SDM) di NTB masih menjadi tantangan utama dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Jika kita refleksi kembali pemerintah NTB yang lalu telah mencanangkan program NTB Gemilang yang berfokus pada pemberian beasiswa luar negeri, terutama ke negara-negara dengan pendidikan tinggi yang unggul seperti Turki, Eropa, dan Australia program ini sangat bermanfaat bagi para generasi bangsa untuk membantu pengembangan sumber daya alam dengan tingkat kenaikan sumberdaya manusia yang efektif.

Namun Berdasarkan data dari BPS NTB untuk tiga tahun terakhir, tingkat pendidikan di NTB masih menghadapi tantangan signifikan, APS untuk jenjang pendidikan menengah masih berada di bawah rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak usia sekolah di NTB belum melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Faktor penyebab utamanya meliputi kondisi ekonomi, akses geografis, Meski ada peningkatan, tingkat literasi di daerah terpencil masih menjadi perhatian. Program-program literasi di beberapa wilayah belum sepenuhnya efektif menjangkau masyarakat marginal Fasilitas pendidikan, seperti sekolah yang layak, tenaga pendidik, dan akses ke teknologi pembelajaran, masih terbatas di wilayah pedesaan dan terpencil.

Hal ini menjadi Bahan evaluasi untuk pemimpin selanjutnya yang sangat elok dengan slogan “NTB mendunia” dengan menjalankan visi dan misi Sebagai pemimpin NTB yang baru, ada sejumlah tantangan dan peluang besar yang harus dihadapi. beberapa tawaran dan saran untuk membawa NTB menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, Pemimpin NTB harus mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan aspek konservasi alam, pengelolaan sampah, dan pelestarian budaya lokal dengan pertumbuhan sektor pariwisata.

Pemerintah daerah harus fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata untuk memastikan manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di kawasan utama pariwisata, Program beasiswa luar negeri dan kerja sama dengan universitas internasional juga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di NTB.

Kemudian perlu memperkuat sistem mitigasi bencana dan menciptakan rencana darurat yang lebih efektif untuk melindungi masyarakat, Dalam upaya mewujudkan NTB yang lebih sejahtera, penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan distribusi sumber daya yang adil. Pemimpin NTB harus terus mengupayakan peningkatan investasi, baik domestik maupun asing.

Mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan bijak, serta memperkenalkan peluang investasi di sektor lain seperti agribisnis dan teknologi, akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Pemimpin NTB dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten kota diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa NTB tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pembangunan berkelanjutan, pemerataan ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam yang bijak. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button