Kota Bima (NTBSatu) – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bima menyebut, alokasi anggaran untuk pengembangan destinasi wisata di Kota Bima tahun 2024, terbilang masih kurang.
Hal itu menjadi kendala terhadap pengembangan atau penambahan fasilitas seperti air bersih, toilet, dan sebagainya di beberapa tempat wisata di Kota Bima.
“Kami mengharapkan mungkin ke depan ada penambahan anggaran juga untuk itu. Dan InsyaAllah kami juga akan coba perjuangkan, mudah-mudahan bisa dibantu oleh Dana Alokasi Khusus (DAK),” kata Kepala Disparbud Kota Bima, M. Natsir, dikonfirmasi NTBSatu, Jumat, 8 Maret 2024.
Natsir menjelaskan, kekurangan anggaran tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini juga mungkin dirasakan oleh daerah-daerah lain selain Kota Bima.
“Karena memang fokus anggaran tahun ini dialihkan pada hal-hal yang lebih strategis. Misalnya untuk pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
Kendati demikian, Natsir mengaku, pada tahun 2025 nanti, pihaknya lebih memaksimalkan lagi untuk mendukung keberadaan destinasi di Kota Bima.
Karena itu, di tahun 2024 ini, ia memilih bermain atau mengoptimalkan area-area destinasi penyangga. Di mana para kelompok sadar wisata yang sudah diberikan suntikan tahun lalu, sudah mulai berbenah.
“Progresnya sudah mulai kelihatan misalkan, di Lanco Gajah Jati Baru Timur, destinasi penyangga di Tolo weri, Oi Mbo, dan yang sudah lama adalah Pundu Nence,” pungkasnya. (MYM/*)