Mataram (NTBSatu) – Kabupaten Sumbawa mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,28 persen. Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,55 persen pada September 2024
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik bulan lalu, tercatat juga tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,12 persen. Lalu, tingkat deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,28 persen.
Kepala Dinas Kominfotiksandi, melalui Sekretaris Dinas, Jufrie, S.Si., MM, menjabarkan bahwa angka statistik inflasi y-on-y untuk September 2024 tampak menurun dari bulan sebelumnya.
“Dari 1,34 persen pada Agustus menjadi 1,28 persen pada September. Sedangkan secara tren inflasi year on year (y-on-y) Juli sampai September cenderung menaik,” jelas Sekdis.
Ia menjelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Mayoritasnya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,57 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 5,46 persen. Serta, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,41 persen.
Komoditas Penyumbang Inflasi dan Deflasi di Kabupaten Sumbawa
Sejumlah komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi tahunan (y-on-y), pada September 2024.
Di antaranya, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), udang basah, ikan laying / ikan benggol, Sigaret Kretek Tangan (SKT). Kemudian, cabai rawit, ikan teri, ayam hidup, dan daging ayam ras.
Selanjutnya, cumi-cumi, cabai merah, gula pasir, Sigaret Putih Mesin (SPM), kacang panjang, rekreasi, anggur. Lalu, sepeda motor, kopi bubuk, bakso siap santap, dan apel.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: beras, ikan tongkol ikan ambu-ambu, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso. Kemudian, kangkung, tomat, terong, bahan bakar rumah tangga dan kol putih/kubis.
Selain itu ada ikan bandeng ikan bolu, telur ayam ras, bensin, tauge/kecambah, asam, jeruk nipis/limau, shampo. Lalu, celana panjang jeans pria, semen, jagung manis, pepaya, dan tempe.
Pada sisi lain, beberapa komoditas justru menunjukkan penurunan harga atau memberikan sumbangan deflasi (m-to-m) pada September 2024. Di antaranya , cabai rawit, jeruk, cabai merah, terong, kol putih / kubis, wortel, tomat, anggur, dan bensin. (*)