Mataram (NTBSatu) – Dalam masa perubahan cuaca atau yang sering disebut masa pancaroba pada bulan Desember 2023 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram terus melakukan pemantauan terhadap dampak negatif dari bencana hidrometeorologi. Terutama kerusakan rumah.
Ketua BPBD Kota Mataram, Mahfudin Noor mengatakan, posko siaga bencana skala kota sudah aktif di Kantor Wali Kota Mataram tepatnya di area parkir bagian timur. Posko ini disiagakan dan berintegrasi dengan semua satgas dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkup Pemerintah Kota Mataram.
Mahfudin juga menjelaskan, bahwa BPBD Kota Mataram terus melakukan pemantauan maupun asesmen terhadap potensi kerusakan rumah dari bencana hidrometeorologi.
“Untuk saat ini, alhamdulillah tahun 2023 tidak ada rumah rusak, tetapi tahun lalu di Mapak Indah, ada 15 rumah mengalami kerusakan, 45 Kartu Keluarga terkena banjir rob dan gelombang pasang,” tuturnya.
Sementara itu, untuk rumah yang terdampak tanah longsor berada di Ampenan Selatan, menurut Mahfudin, penanganan dan pemantauan dampak dari bencana ini merupakan tugas dari BPBD Kota Mataram. Pihaknya akan terus memantau seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
“Kriteria tertentu seperti rusak ringan, basah, dan luasan paparannya. Kalau pun yang berdampak satu atau dua rumah, tetap harus ditangani walaupun tidak luas dampaknya,” jelasnya.
Mahfudin juga menjelaskan untuk mekanisme penanganan bencana dilakukan dengan berbagai macam, salah satunya dalam bentuk bantuan stimulan.
“Sehingga begitu ada kejadian, langsung diberikan bantuan, seperti siaga darurat dan tanggap darurat,” pungkasnya. (WIL)