Mataram (NTBSatu) – Kepergian Lapur alias Amaq Alus asal Desa Dusun Penaok, Desa Segala Anyar, Lombok Tengah masih meninggalkan luka bagi keluarga.
Korban penusukan pada 8 Desember 2023 lalu menghembuskan nafas terakhirnya Selasa, Desember 2023. Yang lebih menyedihkan lagi, hingga hari ini polisi belum juga menangkap dan memproses para pelaku.
“Keluarga yang tidak tahu apa-apa, sedang bertani di sawah, mencari nafkah untuk keluarganya menjadi korban kebiadaban dan sifat bar-bar beberapa oknum,” kata keluarga Amaq Alus, Abdussyakur.
Diketahui, korban ditusuk oknum warga desa lain di Lombok Tengah beberapa waktu lalu. Saat itu para oknum berencana menyerang Desa Anyar. Namun saat Amaq Alus di sawah dan diketahui identitasnya, dia pun menjadi sasaran emosi oknum.
“Setelah 12 hari dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB akibat luka tusuk di perut sebelah kiri, beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Berita Terkini:
- Mutasi Pejabat Pemprov NTB Ditunda, Iqbal: Masalah Administrasi, Bukan Politik
- Nahkodai DPW PAN NTB, Konsolidasi Jadi Misi Perdana LAZ
- HKB 2025 di NTB: BNPB Tebar Ribuan Bibit Pohon, Mitigasi Bahaya Tsunami Kota Mataram
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
Alih-alih menetapkan tersangka, polisi hingga saat kita belum juga memeriksa oknum warga lain tersebut. Kepolisian dinilai autis, bingung untuk menyelesaikan perkara penusukan ini.
“Dari kacamata keluarga, kasus ini sebenarnya sederhana, tidak serumit kasus Novel Baswedan di layar televisi yang dilakukan pagi buta dan entah oleh siapa. Kasus ini jelas, siapa penggerak massanya, dari mana orang-orangnya, bahkan beberapa diantaranya dengan gagah merekam video aksinya,” tegas Abdussyakur.
Diakuinya, Desa segala Anyar sebenarnya menghindari adanya konflik. Akar permasalahan bermula dari adanya penganiayaan terhadap pelaku pencurian lampu Billboard di Jalan Bypass BIL-Mandalika juga tidak berdiri sendiri.