Mataram (NTBSatu) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menemukan makanan yang mengandung zat berbahaya saat sidak di Pasar Mandalika, Kamis, 14 Maret 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri mengakui telah menemukan beberapa kasus makanan yang mengandung zat berbahaya.
Oleh karena itu, Dikes NTB dan BBPOM Mataram akan rutin turun ke beberapa wilayah untuk melakukan pemeriksaan.
“Dikes NTB bersama BBPOM Mataram dan rekan-rekan selama ini aktif melakukan sosialisasi tentang keamanan pangan. Kami melengkapi sosialisasi dengan tes bahan berbahaya,” ungkap dr. Fikri kepada NTBSatu, Sabtu, 16 Maret 2024.
Fikri menerangkan bahwa kasus penemuan bahan makanan yang mengandung zat berbahaya cukup menurun.
Berita Terkini:
- Sosok Rudolf Schenker dan Klaus Meine, Personel Kunci Scorpions dan Kenangan dengan Titiek Puspa dan Lagu “When You Came Into My Life”
- Beredar Curhat Kadistanbun NTB Terkait Hasil Assessment, Merasa Terancam Demosi
- Antrean Truk Sapi Bima Menumpuk di Pelabuhan Poto Tano dan Gili Mas
- FJPI Kawal Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis Perempuan di NTB
Namun, momen Ramadan membuat penjual takjil mulai menjamur, sehingga perlu menjadi atensi pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Pedagang yang terbukti menjual makanan dengan bahan berbahaya akan mendapat sanksi berupa teguran dan pengamanan di wilayah setempat,” terang Fikri.
Masih berkaitan pengecekan keamanan makanan, Dikes NTB biasa membawa alat tes bahan makanan saat sidak.
Dikes NTB biasanya menguji bahan makanan yang mengandung Rhodamin B yang kerap kali terkandung di terasi. Kemudian, ada pula boraks yang biasa terkandung pada kerupuk, mie, dan bakso.
“Bahan-bahan tersebut berbahaya karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Maka, saya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilah dan memilih bahan makanan,” pungkas Fikri. (GSR)