Gumpalan Aneh Kembali Muncul di Teluk Bima, Nelayan Takut Keracunan
“Sambil menunggu pemerintah, kita juga masih tetap pantau fenomena ini,” bebernya.
Sementara itu, salah seorang Nelayan di Desa Bajo, Asyikin mengatakan, sejak munculnya fenomena tersebut, para Nelayan tidak lagi melaut. Padahal, itu merupakan satu-satunya mata pencaharian warga sekitar.
“Para nelayan di sini berhenti melaut atau cari ikan karena takut keracunan,” ungkapnya.
Diakuinya, kondisi gumpalan buih itu semakin parah. Selama satu sampai dua hari ini sudah mulai ada ikan yang mati dan menyebabkan gatal-gatal.
“Satu dua hari ini meningkat. Air itu kotor dan beracun. Sekarang mulai ada ikan yang mati. Seperti tadi ada kepiting yang sudah keluar daratan,” jelasnya.
Berita Terkini:
- Cegah Narkoba, BNN Mataram Tes Urine Ratusan Siswa di 8 SMP
- Penduduk NTB Capai 5,78 Juta Jiwa, Lombok Timur Terpadat
- Festival Film Sangkareang 2025 Sajikan Deretan Film Unggulan Kandidat Juara
- Program Perhutanan Sosial Sumbang Rp64,95 Miliar untuk Ekonomi NTB
Adanya fenomena ini, membuat masyarakat sekitar harus menelan kenyataan pahit. Yang hari-harinya digunakan untuk melaut, kini hanya duduk-duduk menunggu reaksi laut kembali normal.
“Sementara kami masih menunggu reaksi laut ini, kalau sudah mulai membaik maka kita akan turun kembali,” tandasnya. (MYM)



