Mataram (NTBSatu) – Sebelum menemui kata sepakat, rencana revitalisasi Kantor Gubernur NTB diwarnai pro dan kontra antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemprov NTB.
Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) murni tahun 2024 kemarin, DPRD sempat menolak usulan Pemprov NTB perihal revitalisasi kantor gubernur tersebut. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD NTB, Nauvar Furqoni Farinduan.
Penolakan oleh dewan tersebut didasarkan berbagai pertimbangan. Pertama, kondisi fiskal daerah relatif berat. Semestinya pemprov fokus menyelesaikan kewajiban utang kepada pihak ketiga.
Kedua, Pemprov NTB mestinya bisa memproyeksikan apakah potensi sumber pendapatan daerah akan bisa menjawab kebutuhan bagi alokasi anggaran Rp40 miliar tersebut.
Artinya, jangan sampai proyeksi pendapatan, tidak mampu menutupi biaya revitalisasi tersebut, dan malah kembali menimbulkan utang baru kepada kontraktor.
Selain itu, dewan juga menilai, revitalisasi itu tidak termasuk program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Baca Juga: Desain Mewah Kantor Gubernur NTB Habiskan Rp40 Miliar, Digarap Mulai Mei 2024
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, Yek Agil juga menyampaikan demikian, pembangunan fisik kantor gubernur dinilai bukan menjadi tugas prioritas dari Penjabat (Pj) Gubernur.
Adapun empat tugas pokok Pj Gubernur yakni menangani stunting, menurunkan kemiskinan, menjaga inflasi, dan melaksanakan Pilkada.
Namun, setelah melakukan beberapa kali pertemuan dan pembahasan yang cukup alot, akhirnya DPRD NTB menyetujui usulan Pemprov itu. Kemudian ditindaklanjuti ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Adapun Pemprov NTB dalam RAPBD 2024 mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk merevitalisasi Kantor Gubernur NTB tersebut.
Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, pengalokasian anggaran untuk merevitalisasi kantor gubernur merupakan salah satu prioritas. Karena ke depannya, Provinsi NTB akan banyak menjadi tuan rumah berbagai event nasional maupun internasional.
Misalnya pada tahun 2028, NTB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Kemudian, pada tahun 2024 NTB akan menjadi tuan rumah berbagai event MICE.
“Sementara sekarang aja ada organisasi masyarakat kita, kepemudaan, mahasiswa melaksanakan event, kadang kan meminjam tempat di tempat kami. Ada yang bisa kita fasilitasi dan tidak, karena digunakan juga Gedung Sangkareang itu untuk kegiatan dinas,” tambahnya.
Baca Juga: Peredaran Narkotika di NTB Masih Tinggi, BEA Cukai Gagalkan Penyelundupan 7.015 Gram Ganja