Hukrim

Wakil Rektor IAIH Pancor Turut Kecam Oknum Penceramah yang Diduga Hina TGB

Selong (NTBSatu) – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Dr. H Abdul Hayyi Akrom, M.Pd., mengecam dugaan penghinaan dan fitnah terhadap TGB M. Zainul Majdi yang dilakukan oleh oknum dai berinisial HQ di Mataram beberapa hari lalu.

Menurutnya, ucapan oknum dai di sebuah majelis itu sangat jauh dari nilai-nilai dakwah yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, menurutnya, TGB telah menjadi salah satu ikon dakwah Tanah Air yang terus menyampaikan dakwah Islam dengan penuh kelembutan dan menjunjung tinggi akhlak.

IKLAN

Perihal pilihan politik TGB yang disinggung HQ, kata Hayyi Akrom, merupakan hak politik TGB sebagai salah satu warga negara.

“Perbedaan pilihan politik adalah hal yang sangat wajar dalam negara demokrasi. Namun perbedaan itu tidak boleh menjadi dasar bagi siapapun untuk melakukan penghinaan, fitnah, dan ujaran kebencian terhadap seseorang, sebagaimana yang dilakukan oleh oknum dai HQ tersebut,” kata Akrom, Sabtu, 13 Januari 2024.

Terkait dugaan penghinaan dan fitnah yang dilakukan HQ, Akrom menyatakan mengecam isi dakwah HQ.

Baca Juga: Warga Lotim Keluhkan Tingginya Harga Tomat, akan Datangkan dari Luar?

Kemudian meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap HQ dan memprosesnya ke meja hukum.

“(Lalu) meminta para pendakwah untuk mengisi majelis-majelis ilmu dengan penuh ilmu, hikmah, dan adab sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” tutupnya.

Sebelumnya, QS yang merupakan penceramah Lombok mengkritisi TGB, karena dinilai tunduk di hadapan pejabat tinggi negara.

Sedangkan menurutnya, seorang ulama seyogyanya tegap bahkan lebih tinggi di hadapan pejabat.

“Para ulama, para pewaris nabi, para tuan guru, mereka yang mengatur daripada pejabat, itu yang diajarkan Nabi SAW,” kata Qurays dalam video yabg diunggah di YouTube.

Pantauan NTBSatu, dalam potongan Youtube itu, ia menyebutkan TGB sebagai penjilat. Hal itulah yang memantik rekasi keras dari sebagian masyarakat Lombok, terutama kalangan NWDI. (MKR)

Baca Juga: Mobil Boks Alfamart Pembawa 100 Karung Pupuk Subsidi Diciduk Polisi

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button