Kota Bima (NTBSatu) – Tantangan partisipasi pemilih harusnya menjadi atensi semua pihak. Pasalnya kecendrungan pemilih lebih pragmatis daripada mengutamakan rasionalitas.
Pengamat Politik, sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Kadri menilai, di Bima khususnya sebagian besar pemilihnya masih pragmatis. ini juga kian cenderung memutuskan pilihan berdasarkan pertimbangan transaksional.
“Kalau saya baca pemilih di Bima ini mayoritas pemilih pragmatis. Kalau persoalan pemilih emosional di Bima, menurut saya tidak terlalu memberikan kontribusi yang signifikan ketimbang pemilih pragmatis,” kata Prof. Kadri kepada NTBSatu, kemarin.
Mengahadapi pemilih pragmatis itu ia menekankan, setiap bakal calon yang serius ingin maju di Pilkada Kabupaten dan Kota Bima, harus memiliki kemampuan yang mumpuni.
Misalnya dalam hal kapasitasnya, kemampuan finansial, termasuk tingkat popularitas dan elektabilitasnya.
“Saya yakin, partai politik juga selain mempertimbangkan mahar politik dari kandidat. Mereka juga mempertimbangkan tingkat elektabilitas dan popularitasnya,” ungkap Prof. Kadri.
Guru Besar UIN Mataram itu menegaskan, partai politik (parpol) tidak hanya menerima mahar saja. Tapi juga akan memperjuangkan kandidat yang diusung akan memenangkan kontestasi tersebut.
“Kemampuan finansial tiap-tiap kandidat, bukan hanya untuk kepentingan mahar politik. Tapi juga untuk kesiapan amunisi dalam kontestasi Pilkada nanti,” jelasnya.
Menurut Prof. Kadri, setiap bakal calon perlu mempersiapkan cost politik yang cukup, mengingat kecendrungan pemilih di Bima yang pragmatis. Di mana nilai suara sangat tinggi.
“Bukan berati kita mendorong pada kegiatan politik uang, tapi memang seperti itu kenyataannya. Itu yang dinamakan cost politik,” terangnya.
Bakal Calon Mengerucut
Sebagai informasi, tahapan pencoblosan Pilkada Serentak 2024 diselenggarakan 27 November 2024 mendatang.
Saat ini, seluruh parpol tampak mulai memanaskan mesin politiknya agar tampil prima dalam menjemput kemenangan.
Sejauh ini, khusus di Kota Bima terdapat sejumlah nama yang bakal maju di Pilkada Kota Bima 2024.
Di antaranya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum; H. A. Rahman H. Abidin; Feri Sofyan; H. Muhammad Syafrudin; serta sejumlah nama lainnya.
Sejumlah nama tersebut sudah melakukan pendaftaran di beberapa parpol pengusung. Bahkan di antaranya sudah mengantongi rekomendasi dari parpol pengusung.
Misalnya, A. Rahman sebagai bakal calon Wali Kota Bima, sudah mengantongi rekomendasi dari Partai Demokrat dan PKS. Sementara yang lainnya masih menunggu keputusan DPP. (*)