Mataram (NTB Satu) – Kementerian Kesehatan RI memberikan klarifikasi terkait penyebaran nyamuk wolbachia yang dianggap berpotensi menimbulkan virus bermutasi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan kajian analisis risiko penelitian pengendalian dengue dengan teknologi wolbachia, khususnya di Yogyakarta sejak tahun 2016.
Berita Terkini:
- Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima Gelar Kegiatan Kepramukaan di Taman Kalaki
- Resmi Jadi Universitas, UNBIM Siapkan 100 Beasiswa – Gratis SPP Selama Setahun
- Fahri Hamzah Bertemu Menteri Trenggono, Bahas Penataan Tempat Tinggal Nelayan
- Ternyata Segini Gaji Paus Leo XIV yang Baru Terpilih Gantikan Paus Fransiskus
“Ini agar penelitian pengembangan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang dilakukan di Yogyakarta dapat memperhatikan aspek keamanan dan kehati-hatian sebelum melakukan pelepasan berskala luas,” katanya pada hari Rabu, 15 November 2023, dikutip dari Liputan 6.
Selain itu, Kemenristek bersama Balitbangkes Kemenkes bahkan pakar inti independen ditugaskan untuk melakukan kajian analisis risiko. Tim inti tersebut beranggotakan lima orang yang berasal dari berbagai latar belakang.