KesehatanLombok Timur

LGBT Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Lombok Timur, Pentingnya Kemauan Berobat

Lombok Timur (NTBSatu) – Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, jumlah penderita HIV/AIDS di daerah tersebut mencapai 39 kasus.

Adapun penyumbang kasus HIV/AIDS tersebut didominasi pelaku kelainan seksual Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, atau LGBT. Kemudian ada juga kasus dari golongan lainnya.

“Indikasinya banyak yang laki sama laki, dan itu betul,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Fathurrahman, Rabu, 6 November 2024.

Angka itu menurutnya terbilang tinggi, ia pun menekankan agar adanya kemauan dari para penderita HIV/AIDS untuk berobat.

“Kita menyiapkan pelayanan pengobatan dan kita juga mengimbau ada edukasi dari semua, baik keluarga maupun yang lainnya, bahwa HIV/AIDS harus diobati,” ujar Fathurrahman.

Ia pun memperhatikan kasus tersebut akan terus bertambah, melihat banyaknya penderita yang masih malu untuk berobat.

Ia menyebut, pihaknya sudah menyediakan pusat layanan penyakit HIV AIDS ini dari tingkat puskesmas hingga RSUD.

Dalam hal pengobatan HIV/AIDS, pemerintah akan menanggungnya alias gratis. Begitu pun dengan identitas pasien, menjadi rahasia pihak rumah sakit maupun puskesmas. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak berobat

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Sementara AIDS adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.

Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.

Di Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.

Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button