Dikes Kota Mataram Temukan 7 Kasus DBD, Warga Diminta Berantas Nyamuk Lebih Awal

Mataram (NTBSatu) – Tujuh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mataram ditemukan di Puskesmas Cakranegara, Karang Pule dan rumah sakit.
Kasus DBD selalu menjadi perhatian setiap tahunnya. Pada pekan pertama di bulan Januari 2024 lalu, angkanya relatif rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram meminta masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
“Tujuh kasus ini ada di Puskesmas Cakranegara 2 kasus, Puskesmas Karang Pule 3 kasus, dan dua lainnya dirawat di rumah sakit. Akan tetapi, angka kematian karena DBD tidak ada,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Emirald Isfihan, Sabtu, 3 Februari 2024.
Ia juga menyampaikan pencegahan penyakit DBD bisa melalui fogging atau pengasapan. Akan tetapi, tahapan fogging bukan menjadi tahapan awal membunuh nyamuk aedes aegypti, melainkan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, gotong royong, dan lain sebagainya.
Berita Terkini:
- Pendaki asal Malaysia Kecelakaan di Rinjani, Alami Patah Pinggang dan Luka Bagian Kepala
- Pengumuman Hasil Tes PPPK Tahap II Mataram Molor, Formasi Guru Jadi Biang Keterlambatan
- BSU 2025 Tahap 2 Segera Cair, Kemnaker Masih Lakukan Verifikasi Data
- PAD Koperasi Tambang Diproyeksikan Rp5 Triliun, Pemprov NTB Prioritaskan Legalitas dan Reklamasi
“Biasanya kasus DBD banyak ditemukan di kawasan perkantoran, bukan lagi di lingkungan sehingga diutamakan PSN di kantor, siklus nyamuk berkembangbiak delapan sampai sepuluh hari, kalau dicegah pada hari pertama dan ketujuh maka akan hilang,” terangnya.
Emirald menambahkan, kondisi cuaca juga berpengaruh terhadap pertumbuhan nyamuk DBD, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kepatuhan serta konsistensi dari masyarakat melakukan PSN untuk memotong pertumbuhan nyamuk. (WIL)