Selong (NTBSatu) – Memasuki musim penghujan seperti saat ini, ancaman kenaikan kasus demam berdarah atau DBD selalu menjadi atensi pemerintah.
Pasalnya, populasi dua nyamuk yang bisa menularkan virus DBD, Aedes aegypti dan Aedes albopictus berpotensi meningkat ketika musim hujan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Pathurrahman, terdapat tiga kecamatan di Lombok Timur yang paling rentan atau selalu memiliki kasus DBD tertinggi di Lombok Timur sejak lama.
Tiga kecamatan itu merupakan wilayah yang padat penduduk.
“Di wilayah padat penduduk, di Selong, Masbagik, dan Terara,” kata Pathurrahman, Kamis, 7 Desember 2023.
Berita Terkini:
- Isi Surat Purnawirawan TNI yang Dikirim ke MPR dan DPR: Desak Pemakzulan Gibran
- NTB Dorong Investasi Pembangkit Listrik Berbasis Waste to Energy
- Pasar Seni Senggigi Sepi, Pelaku UMKM Tagih Janji dan Soroti Ketimpangan Pariwisata NTB
- Gaji ke-13 Segera Cair, Pemprov NTB Siapkan Anggaran Rp92 Miliar
Ia menjelaskan, bahwa DBD merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan prilaku. Sebab nyamuk penyebab DBD akan berkembang biak pada lingkungan yang tidak diperhatikan kebersihannya, seperti adanya genangan air dan tumpukan pakaian kotor.
“Kita harus perhatikan faktor lingkungan, kemudian prilaku-prilaku kita,” ucapnya.
Menurut data Dikes Lombok Timur, jumlah penderita DBD pada Agustus 2023 sebanyak 30 kasus. (MKR)