Selong (NTBSatu) – Memasuki musim penghujan seperti saat ini, ancaman kenaikan kasus demam berdarah atau DBD selalu menjadi atensi pemerintah.
Pasalnya, populasi dua nyamuk yang bisa menularkan virus DBD, Aedes aegypti dan Aedes albopictus berpotensi meningkat ketika musim hujan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Pathurrahman, terdapat tiga kecamatan di Lombok Timur yang paling rentan atau selalu memiliki kasus DBD tertinggi di Lombok Timur sejak lama.
Tiga kecamatan itu merupakan wilayah yang padat penduduk.
“Di wilayah padat penduduk, di Selong, Masbagik, dan Terara,” kata Pathurrahman, Kamis, 7 Desember 2023.
Berita Terkini:
- Tersangka Dugaan Korupsi Rp8,2 Miliar KUR BSI Ditahan di Lapas Lombok Barat
- DPRD Sarankan Pemkot Mataram Pertimbangkan Pisah dari PT AMGM
- Kabur 4 Bulan, Tersangka Korupsi Dugaan Korupsi KUR BSI Rp8,2 Miliar Serahkan Diri ke Jaksa
- Catatan Suram Korupsi di NTB, 80 Kasus Selama Tiga Tahun Terakhir
Ia menjelaskan, bahwa DBD merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan prilaku. Sebab nyamuk penyebab DBD akan berkembang biak pada lingkungan yang tidak diperhatikan kebersihannya, seperti adanya genangan air dan tumpukan pakaian kotor.
“Kita harus perhatikan faktor lingkungan, kemudian prilaku-prilaku kita,” ucapnya.
Menurut data Dikes Lombok Timur, jumlah penderita DBD pada Agustus 2023 sebanyak 30 kasus. (MKR)