Mataram (NTBSatu) – Situasi Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan kasus, sebagian disebabkan oleh subvarian EG.5 atau Eris.
Gejala Subvarian ini sama dengan Covid-19 pada umumnya. Namun ada beberapa gejala tambahan yang dirasakan oleh pasien, sepeti diare, serta gejala yang menjadi sorotan adalah alergi.
“Beberapa orang juga mengatakan mereka menderita alergi,” kata Spesialis pediatrik penyakit menular, Kristina K. Bryant, MD, dikutip Jumat, 8 Desember 2023
Meski begitu, Bryant juga menjelaskan menemukan gejala yang hampir sama dengan penderita subvarian omicron sebelumnya.
Melansir cnbcindonesia.com, para dokter juga melihat gejala umum pada penderita Covid-19 EG.5 ini.
Berita Terkini:
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
Mulai dari sakit tenggorokan, batuk, sesak, dan hidung berlendir. Namun indera penciuman dan pengecapan yang hilang, gejala umum yang sering terjadi sebelumnya, tidak terlalu ditemukan lagi sekarang.
Bagi mereka yang mengalami beberapa gejala sub-varian, dianjurkan melakukan tes Covid-19.
Diingatkan juga untuk menambah vaksin secara berkala.
Berikut beberapa gejala pada penderita Sub-varian EG.5 Eris:
- Deman atau meriang
- Batuk
- Sesak napas
- Kelelahan
- Badan dan otot pegal
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung berlendir
- Mual dan muntah
- Diare
- Kehilangan penciuman dan pengecapan dalam jumlah sedikit
- Alergi.
Sebagai informasi, kasus di Indonesia mengalami peningkatan selama periode 28 November hingga 2 Desember 2023. Yakni mencapai 267 pasien dari yang sebelumnya hanya 30-40 kasus dalam seminggu.
Sementara di Singapura juga mengalami kenaikan kasus dua kali lipat yakni mencapai 22.094 kasus pada periode 19-25 November 2023.(SAT)