Mataram (NTB Satu) – Covid-19 kembali menerpa Indonesia pada penghujung akhir tahun 2023 ini. Tak hanya Indonesia, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia juga ikut merasakannya.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan saat ini kasus Covid-19 di Indonesia naik 80 persen yang tercatat sepanjang 28 November hingga 2 Desember 2023.
Selain itu, salah satu manufaktur alat kesehatan di Malaysia, Ideal Healthcare juga melaporkan bahwa saat ini penjualan masker terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut karena masyarakat malaysia sudah berbondong-bondong membeli masker sejak ada kabar melonjaknya kasus Covid-19.
Di sisi lain, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Erlina Burhan, SpP(K) membenarkan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, bahkan dua kali lipat selama Oktober hingga November tahun 2023. Tetapi, Ia menegaskan potensi panic buying tak akan terjadi di Indonesia kali ini.
“Bangsa Indonesia panic buying tidak, karena dulu penyakit ini merupakan hal baru, lalu video-video terlihat orang bergelimpangan. Sekarang kan kita sudah mengerti, masyarakat sudah pintar sekarang,” katanya yang dikutip dari Detik, Sabtu, 9 Desember 2023.
Berita Terkini:
- “Colaborasi” untuk NTB Makmur Mendunia
- Tabrakan di Lombok Timur, Mobil Mahasiswa Ringsek dan Truk Terbalik
- Pernikahan Anak Dibela LSM, Kabid Kebudayaan Tegaskan Adat Sasak Taat Hukum Positif
- Beredar Selebaran Aksi Terkait Pernyataan ‘Ban Serep”, Bupati Lombok Barat Sebut itu Fitnah
“Saya merasa masyarakat Indonesia lebih tinggi literasinya sejak ada Covid Mereka membaca, mendengarkan kondisi lain, update sekali. Jadi saya rasa tidak akan terjadi panic buying karena masker sudah biasa, hand sanitizer mudah didapat,” sambungnya.
dr Erlina juga menyampaikan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia kali ini bukan hanya berkenaan dengan penyebaran varian Eris EG.5 sebagaimana di Singapura, melainkan karena antibodi masyarakat yang menurun. Pasalnya, tingkat proteksi vaksin Covid-19 memang bisa menurun dalam waktu 6 hingga 12 bulan setelah suntikan terakhir. (WIL)