Sementara untuk saat ini, terang Hilyana, Unram masih menerapkan aturan skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa.
“Sehingga saat ini, kita sedang merancang bagaimana menyelaraskan kebijakan-kebijakan yang ada di aturan tidak wajib skripsi dari Kemendikbudristek tersebut, dengan implementasinya di lingkup Unram,” ujarnya.
Sebab, sebelum aturan tidak wajib skripsi yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 lahir, kata Hilyana, pihaknya sudah mulai menyosialisasikan dua konsep jalur kelulusan. Ada jalur skripsi dan non skripsi.
“Itulah yang masih terus kami bahas di tim akademik. Karena kita ingin segera menerapkannya dan yakin kalau regulasi ini akan sangat mendukung program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” tuturnya.
Oleh karena itu, ia pun berharap, aturan tidak wajib skripsi tersebut bisa diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024. “Mudah-mudahan untuk tahun ajaran ini mulai kita terapkan, mulai kita implementasikan. Walaupun sebenarnya, kita diberi kesempatan oleh pemerintah pusat untuk mengimplementasikannya maksimal dua tahun mendatang, tetapi Unram ingin menyambut baik,” tutupnya.
Sebelumnya, Mendikbudristek, Nadiem Makarim telah mengesahkan Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Dalam aturan tersebut, skripsi tidak lagi menjadi satu-satunya opsi memenuhi syarat kelulusan. (JEF)
Berita Terkini :
- Tertarik Ambil Beasiswa S2 dan S3 di University of Oxford ? Berikut Syaratnya
- Panggung Festival Bima Ramah Ambruk, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Jadwal Piala Dunia U-17, Indonesia Mulai Main Tanggal 10 November 2023
- Sekarang, Besaran DAU Pendidikan ke Daerah Tergantung Hasil Rapor Pendidikan
- Inilah Kesan Para Kepala OPD Pemprov NTB Selama Dipimpin Zul-Rohmi
