Saat ini, kata Ahmadi, efek badai El Nino sudah benar-benar mulai terasa.
Terutama untuk kawasan yang tidak memiliki potensi air permukaan, tidak memiliki sumber air tanah, seperti sumur dangkal atau sumur bor, serta kawasan-kawasan yang tidak memiliki jaringan pipa PDAM.
“Jadi untuk daerah-daerah itu seperti di Sumbawa, Bima, Dompu, di sana ada kawasan-kawasan yang tidak memiliki air bersih, kita harus bawakan air pakai mobil tangki dan pakai kapal untuk kawasan Gili,” jelas Mantan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Aparatur, Politik, Hukum dan Pelayanan Publik ini.
Sementara itu, terkait ketersediaan air untuk disalurkan pada daerah-daerah yang kekurangan air hingga Oktober nanti, Ahmadi mengaku, kebutuhannya tercukupi.
Namun, permasalahan pokoknya adalah biaya operasional untuk mengangkut kebutuhan air tersebut pada daerah yang terdampak.
Baca Juga :
- Relawan ‘Batur Ganjar’ NTB Deklarasi untuk Balas Jasa Jokowi : Kami Malu Jika Kalah Lagi
- Pemkot Mataram Segera Terapkan Pembayaran Retribusi Non Tunai di Pasar Tradisional
- Partai Gelora Ungkap Sinyal Lalu Iqbal Maju Pilgub NTB, Ozi : Mulai Tanya tanya Bursa Cagub
- Tak Dapat Jatah Transmigrasi Ke Sulawesi, Disnaker Kota Mataram akan Surati Pusat
- Nelayan Pesisir Ampenan Kumpulkan Sampah Sebanyak 16 Ton Saat Gerakan BCL
