Mataram (NTB Satu) – Kasus dugaan pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta, Almarhumah Wahyu Dian Silviani menyisakan teka teki.
Motif pelaku tidak terima dengan kata kata pelaku “Tukang kok Amatiran”, tak langsung diyakini pihak keluarga korban.
Guru Besar Ilmu Ternak Universitas Mataram (Unram), Prof. Moh. Hasil Tamzil, yang juga Bapak dari Almarhumah Wahyu Dian Silviani menilai, putrinya bukan termasuk orang dengan sifat kasar.
Baca Juga:
Guru Besar Unram Ungkap Dugaan Putrinya Dibunuh Orang Suruhan
Adik Korban Ungkap Kejadian Aneh Sebelum Putri Guru Besar Unram Meninggal di Solo
Putri Guru Besar Unram Dimakamkan, Keluarga Ungkap Kegigihan Almarhumah Dirikan Prodi Lingkungan
Video Terkait:
Ia mengaku tahu persis, bagaimana keseharian dari Almarhumah putrinya itu.
“Kalau saya lihat, saya yang paling tahu bagaimana perilaku anak saya. Anak saya ini adalah seorang yang tidak terlalu banyak bicara, santun, sopan, sehingga kalau muncul kalimat yang mengatakan, kalau dia (pelaku) marah gara-gara dikata-katain, kayaknya tidak,” kata Prof. Tamzil ditemui usai putrinya dimakamkan di Pemakaman Darul Aman, Taman Sejahtera, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Sabtu, 26 Agustus 2023.